Kesadaran Wisatawan untuk Berasuransi Masih Rendah

 

 

NERACA

 

Jakarta - Wisatawan di Indonesia dinilai masih sangat rendah kesadaran dirinya dalam berasuransi padahal tingkat mobilitas wisatawan di Tanah Air semakin tinggi dari waktu ke waktu. Country CEO AXA Indonesia yang juga President Director AXA General Indonesia Paul Henri Rastoul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/11), mengatakan asuransi perjalanan merupakan bagian penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata dalam satu perjalanan wisata untuk menekan risiko di dalam perjalanan seperti sakit, kecelakaan, hingga kematian.

"Indonesia baru mencakup 5 persen kesadaran masyarakatnya dalam mengambil asuransi perjalanan. Masih di bawah Singapura 75 persen dan Malaysia 20 persen," ujar Paul Henri. Tercatat jumlah perjalanan wisatawan Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat, baik untuk wilayah domestik maupun ke luar negeri. Hanya saja di tengah meningkatnya angka tersebut, kesadaran wisatawan Indonesia untuk mengasuransikan perjalananya masih rendah.

Paul menyebutkan, berwisata atau travelling bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari gaya hidup bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai kebutuhan. Data Kementerian Pariwisata menyebutkan pada 2016 jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri mencapai 7 juta orang atau meningkat 6 persen dibanding 2015. Sementara hingga pertengahan 2017, jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian di lingkup domestik telah mencapai 200 juta orang. Target pemerintah sendiri, hingga akhir 2017 mencapai 265 juta orang.

Angka itu belum termasuk perjalanan umrah yang selalu meningkat tiap tahunnya. Data dari Kementerian Agama menyebutkan, pada 2015 jumlah jamaah umrah Indonesia mencapai 717 ribu orang dan meningkat 14 persen pada 2016 menjadi 818 ribu jamaah umrah. "Angka tersebut tentunya menjadi peluang, hanya saja PR-nya adalah edukasi market. Selama ini masyarakat Indonesia membeli asuransi perjalanan hanya untuk melengkapi persyaratan visa," kata Paul.

Maka untuk dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap asuransi perjalanan, Paul mengatakan, salah satunya adalah kerja sama yang simultan antara regulator, industri, dan biro perjalanan untuk mengadopsi satu program bersama yang dapat meningkatkan kesadaran tentang asuransi terhadap masyarakat.

Selain itu edukasi terhadap pasar bahwa asuransi perjalanan tidak hanya meng-cover kesehatan dan kejadian personal selama perjalanan. "Tapi juga pengalaman yang tidak menyenangkan yang mungkin didapat konsumen saat bepergian," ujarnya. Tidak ketinggalan adalah pemanfaatan teknologi di tengah berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Penerapan teknologi terbaru yang dibangun para "pemain" akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen di masa depan dan akan menumbuhkan peluang pengembangan pasar asuransi perjalanan. AXA sendiri sebagi ahli di bidang asuransi telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengedepankan visi dan inovasi agar dapat menjadi yang terdepan di pasar (market).

AXA telah meluncurkan Robotic Process Automation yang memungkinkan travellers mendapat polis asuransi mereka secara instan melalui digital atau aplikasi mobile. Selain itu perusahaan meluncurkan AXA Smart Claim yang menyempurnakan proses klaim travellers dan mempercepat "service level agreement".

Dalam waktu dekat AXA juga akan meluncurkan perlindungan perjalanan domestik dalam beberapa waktu ke depan yang akan meng-cover perjalanan udara dan darat. "Dan yang tidak kalah penting, AXA terus membangun 'awareness' dan kampanye edukasi tentang pentingnya pencegahan dini dalam bepergian," jelas Paul.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…