Lagi, Laba Blue Bird Menyusut 16,28%

NERACA

Jakarta – Kue pasar transportasi milik PT Blue Bird Tbk (BIRD) lambat laun mulai menyusut ditengah hadirnya bisnis transportasi berbasis online, meskipun demikian BIRD masih membukukan laba walau di kuartal tiga tahun ini terkoreksi 16,28% year on year (YoY).

Dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menyebutkan, laba BIRD turun dari Rp 360,87 miliar menjadi Rp 302,12 miliar di kuartal III-2017. Salah satu penyebab turunnya laba, karena pendapatan BIRD juga turun. Di triwulan ketiga ini, pendapatan perusahaan turun 14,1% yoy menjadi Rp 3,13 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan mampu meraup pendapatan sebesar Rp 3,64 triliun.

Bisnis taksi yang merupakan kontributor pendapatan terbesar, turun sebesar 15,54% yoy menjadi Rp 2,59 triliun. Bisnis sewa kendaraan juga melandai 5,34% dari Rp 611,39 miliar menjadi Rp 578,71 miliar. Meski begitu, perusahaan berhasil melakukan efisiensi. Diantaranya beban langsung yang menurun 13,27% yoy dan beban bunga yang terpangkas 32,64% yoy.

Sebelumnya, perseroan memprediksi dapat memacu pemasukan pada kuartal IV/2017 untuk memperbaiki kinerja keuangan setahun penuh (full year). Chief Financial Officer BIRD, Fransetya Hutabarat menyampaikan, tekanan terhadap industri taksi reguler memang masih cukup kencang dari keberadaan angkutan online. Hal ini tercermin dari kinerja pendapatan dan laba bersih perseroaan pada semester I/2017 yang masih merosot sekitar 16%.

Disebutkan, pendapatan BIRD pada paruh pertama tahun merosot 15,74% year on year (yoy) menjadi Rp2,08 triliun, dari sebelumnya Rp2,47 triliun. Adapun laba bersih menurun 15,68% yoy menuju Rp193,07 miliar, dari sebelumnya Rp228,97. Selain itu, banyaknya long weekend hingga kuartal III/2017 membuat pelanggan di Jakarta berkurang drastis. Padahal 80% armada milik BIRD beroperasi di Ibu Kota Negara.

Secara lebih rinci, 68%-70% pelanggan yang naik ataupun turun terpusat di sekitar kawasan Jendral Sudirman dan MH Thamrin.”Makanya kita lihat long weekend sudah berakhir di kuartal III, sehingga pemasukan bisa dipacu pada kuartal IV/2017,” tuturnya.

Dengan meningkatnya pemasukan pada kuartal IV/2017, target pendapatan sepanjang tahun ini diharapkan serupa dengan pemasukan pada 2016 senilai Rp 4,79 triliun. Tahun lalu, pendapatan neto itu turun 12,36% yoy.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…