Perlu SDM Berkualitas Perkuat Kewirausahaan

NERACA

Jakarta – Ketua Himpunan Pengusaha Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HIPKA) Kamrussamad menyarankan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) memperkuat bidang kewirausahaan. "KAHMI perlu reorientasi mental perjuangan," kata Kamrussamad di Jakarta disalin dari Antara di Jakarta.

Kamrussamad mengatakan KAHMI dapat mengambil peran strategis saat pembangunan ekonomi di Indonesia menggeliat melalui program kewirausahaan yang tangguh dan mandiri. Contoh program peningkatan kewirausahaan itu melalui "political oriented" menjadi entrepreneur untuk menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia.

Kamrussamad mengungkapkan Indonesia menargetkan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035 dan PDB nasional ditargetkan masuk peringkat empat besar di dunia. "Semua itu membutuhkan SDM yang berkualitas termasuk memperkuat sisi kewirausahaan," ujar Kamrussamad.

Lebih lanjut, Kamrussamad menyatakan KAHMI yang berdiri sejak 1966 telah berperan kepada negara dengan menciptakan akademisi, pejabat birokrasi dan politisi. Kamrussamad menekankan orientasi kewirausahaan merubah paradigma pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan dan mengembangkan bisnis para pengusaha muda dengan memanfaatkan jaringan. Namun Kamrussamad mengingatkan program kewirausahaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diciptakan kader KAHMI harus berpijak terhadap Islam.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak kepada generasi muda Indonesia agar menangkap peluang usaha dari perkembangan ekonomi digital saat ini. Pasalnya, gelombang digitalisasi tidak hanya menjadi tantangan bagi pasar produk komersial, namun ke depannya juga akan merambah ke sektor industri.

“Untuk itu, perlu peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sehingga mampu menghadapi gempuran digitalisasi industri. Salah satu kunci pengembangannya adalah mengasah keterampilan termasuk berbahasa Inggris,” ujarnya pada Wisuda SMK SMTI Yogyakarta dan Politeknik AKA Bogor di Yogyakarta, sebagaimana disalin dari Antara di Jakarta, kemarin.

Menurut Menperin, pasar ekonomi digital di Indonesia saat ini mencapai USD11 miliar dan diproyeksi meningkat menjadi USD110 miliar dalam lima tahun ke depan. “Industri digital dapat mendongkrak perekonomian nasional. Diharapkan, para lulusan wisuda mulai menyesuaikan serta bersiap menyambut tren teknologi industri dan Industry 4.0 sebagai keberlanjutan era ekonomi digital,” paparnya.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan program strategis dalam upaya meraih potensi tersebut melalui pendidikan vokasi. Konsep yang diusung adalah link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Tujuannya untuk menghasilkan para tenaga kerja yang sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

“Pertumbuhan industri ditentukan oleh tiga faktor, yaitu investasi, teknologi dan SDM. Ketersediaan SDM industri yang kompeten akan mendorong peningkatan produktivitas dan menjadikan industri lebih berdaya saing,” ungkap Airlangga.

Kemenperin juga memfokuskan untuk peningkatan fasilitas di SMK melalui kerja sama dengan industri sehingga bisa setara antara materi praktik dan proses produksi di perusahaan. “Selain itu, kami mulai memperbaiki kurikulum SMK dalam program vokasi ini,” imbuhnya.

Pada wisuda kali ini, terdapat 232 lulusan yang terdiri dari 218 lulusan SMK SMTI Yogyakarta dan 14 lulusan Program Diploma I Analis Kimia kerja sama SMTI Yogyakarta dengan Politeknik AKA Bogor. "Fasilitas di sini sudah sesuai dengan kebutuhan industri. Tadi saya melihat simulasi untuk proses di industri dan analisis kimianya memang sudah siap untuk di lapangan pekerjaan," kata Airlangga.

Menperin menegaskan, seluruh unit pendidikan di lingkungan Kemenperin telah memiliki spesialisasi bidang industri tertentu dan didukung dengan sarana penunjang seperti ruang workshop, laboratorium, dan Teaching Factory yang sesuai dengan industri. “Kami juga lengkapi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk penyelenggaraan sertifikasi kompetensi,” ucapnya.

Menteri Airlangga menyatakan, lulusan SMK dan Politeknik di lingkungan Kemenperin, seluruhnya terserap di industri dalam waktu kurang dari enam bulan. “Misalnya di SMTI Yogyakarta, dalam kesempatan wisuda ini, penyerapannya sudah mencapai 97 persen, karena lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri. Capaian inilah yang ingin kami tularkan ke seluruh pendidikan vokasi di Indonesia, dan kami mulai dari SMK,” jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…