Rugi Membengkak 2,5 Kali Lipat - Kejayaan Bisnis Taksi Express Mulai Sirna

NERACA

Jakarta – Masa kejayaan bisnis taksi Express mulai sirna seiring dengan sengitnya persaingan bisnis transportasi berbasis online. Tengok saja dari performance kinerja keuangan PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) terus melorot tiap tahunnya. Di kuartal tiga tahun ini, perseroan mencatatkan kerugian membengkak lebih dari 2,5 kali lipat.

Dalam laporan keuangan yang dirilis 1 November 2017 lalu, anak usaha Grup Rajawali ini mencatatkan penurunan pendapatan 54,81% menjadi Rp 231,62 miliar. Di periode yang sama tahun lalu perusahaan berhasil meraup pendapatan Rp 512,57 miiliar. Merosotnya pendapatan ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dari bisnis taksi. Di kuartal ketiga tahun ini, perusahaan hanya mampu meraup pendapatan dari kendaraan taksi sebesar Rp 197,09 miliar dari sebelumnya Rp 461,71 miliar. Padahal, bisnis ini merupakan kontributor terbesar pendapatan perusahaan.

Pendapatan lini usaha suku cadang juga merosot 76,85% menjadi Rp 5,35 miliar. Namun, pendapatan dari sewa kendaraan perusahaan meningkat 8,59% menjadi Rp 28,88 miliar. Walaupun beban langsung perusahaan di periode ini menurun 16,02% year-on-year (yoy), jumlah beban langsung TAXI sebesar Rp 355,34 miliar di periode ini masih lebih besar dari jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan. Hal ini jadi salah satu faktor utama rugi perusahaan meningkat hampir tiga kali lipat.

Rugi bersih yang harus ditanggung TAXI hingga akhir September 2017 lalu meningkat 157,41% yoy menjadi Rp 210,57 miliar. Sebagai perbandingan, di triwulan ketiga tahun lalu TAXI membukukan rugi bersih Rp 81,8 miliar. Asal tahu saja, melorotnya kinerja keuangan TAXI memacu perseroan untuk bekerja lebih keras lagi untuk melakukan efisiensi dan teranyar, perseroan berencana menjual aset tanah yang dimilikinya seluas 14,5 hektar guna melunasi utang pinjaman ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 500 miliar.

CEO Express Transindo Utama, Benny Setiawan pernah bilang, penjualan aset tanah karena dinilai tidak produktif dan nantinya uang yang didapatkan akan digunakan membayar utang dan bunganya, sehingga beban utang lebih ringan dan  cash flow bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif. Perseroan menyatakan bahwa dampai saat ini telah menjual lahan seluas 4 ha yang berlokasi di ‎Daan Mogot, Jakarta Barat. ‎Selain itu, Express juga menjual aset tak terpakai di Cibubur yang luasnya mencapai ‎9,3 ha dan seluas 1,2 ha di kota Kranggan, Bekasi. Aset itu bakal dijual demi mengurangi porsi utang ke BCA. ‎"Jatuh temponya masih panjang, tapi harus prudent. Utang ini kan bunganya jalan terus, sementara aset tidak produktif, sayang," turut Benny.

Tak hanya membayar utang, dana penjualan aset juga nantinya akan dialokasikan untuk reparasi kendaraan. ‎Perseroan juga mempunyai utang obligasi sebesar Rp994,3 miliar, di mana jatuh tempo surat utang tersebut pada tahun 2019.‎ Di samping itu, dalam rangka efisiensi ditengah melorotnya kinerja keuangan, perseroan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga kuartal ketiga tahun ini, perseroan telah melakukan PHK kepada sebanyak 400 karyawan. “Total pengangguran sampai kuartal III tahun ini sebanyak 400 orang. Tapi sudah stop, kita sudah dapat zona ideal,”ungkap Benny Setiawan.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…