Wali Kota Bekasi: UMK 2018 Tidak Pengaruhi Investasi

Wali Kota Bekasi: UMK 2018 Tidak Pengaruhi Investasi

NERACA

Bekasi - Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi memastikan wacana penambahan Upah Minimum Kota (UMK) 2018 sebesar Rp313.343 tidak akan mempengaruhi iklim investasi di wilayah setempat.

"Saya ingin UMK Kota Bekasi tidak boleh kalah dari DKI Jakarta. UMK di atas DKI tidak pernah berpengaruh pada iklim investasi di Kota Bekasi," kata dia di Bekasi, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Menurut dia, perhitungan kenaikan Rp313.343 itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 2015 tentang Pengupahan dengan kenaikan yang dipatok sebesar 8,7 persen dari yang berlaku 2017. Dengan penambahan itu, besaran UMK Kota Bekasi yang pada 2017 sebesar Rp3.601.650 akan bertambah menjadi Rp3.914.993.

Rahmat memastikan, kebijakan itu tidak akan berdampak pada pengaruh iklim investasi di wilayahnya."Kalau mengacu pada aturan yang ada, saya yakin tidak akan ada pengaruh pada investasi di Kota Bekasi. Karena besaran kenaikannya pun telah diukur secara seksama sesuai kemampuan pengusaha," ujar dia.

Dikatakan Rahmat, UMK yang terlalu rendah juga tidak aman bagi iklim investasi sebab beban ekonomi kaum buruh akan semakin tinggi ke depannya."Sampai saat ini pengusaha tidak ada yang bergejolak. Investasi dijamin kepastiannya," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bekasi Sudirman mengatakan Dewan Pengupahan Kota Bekasi menjadwalkan rapat pembahasan penentuan besar UMK 2018 pada Selasa (7/11)."Baru akan dibahas besok oleh DPK," kata dia.

Menurut Sudirman, kenaikan besar UMK Bekasi berpatokan pada rumus nominal UMK tahun 2017 dikalikan dengan laju inflasi serta pertumbuhan ekonomi."Berdasarkan rumusan di tingkat Provinsi Jawa Barat, persentase kenaikannya berkisar 8,7 persen. Kota Bekasi juga kemungkinan besar berpatokan pada kisaran tersebut," ucap dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…