Kejar Pertumbuhan di 2018 - Hotel Sahid Jaya Kembangkan Hotel Bujet

NERACA

Jakarta – Menyadari tahun ini masih penuh dengan tantangan, menjadi alasan bagi PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) untuk tidak banyak berekspansi tahun ini. Namun, tahun depan, perusahaan berencana mengembangkan hotel bujet.”Sebenarnya sudah ada portofolio itu, tapi belum kami kembangkan. Tahun depan mungkin kami akan kembangkan," kata Hariyadi Sukamdani, Direktur Utama SHID di Jakarta, kemarin.

Menurut Hariyadi, saat ini, okupansi hotel menengah ke atas masih cukup baik di tengah suplai hotel yang semakin banyak. Rata-rata okupansi hotel SHID masih cukup baik yakni sebesar 70% secara nasional. Pada kuartal ketiga 2017, SHID mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 9,02% year on year (yoy) menjadi Rp 101,38 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 111,44 miliar.

Pendapatan dari kamar SHID turun sebesar 13,11% yoy jadi Rp 40,81 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan kamar berkontribusi sebesar 40,25% terhadap total pendapatan perusahaan. Sementara, pendapatan dari makanan dan minuman berkontribusi sebesar 41,02% atau Rp 41,64 miliar. Sisanya berasal dari pendapatan sewa dan service apartemen, jasa konsultasi dan manajemen dan lain-lain.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengungkapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 35% dari pencapaian tahun lalu menjadi Rp 217 miliar. Ironisnya, di triwulan I-2017, SHID baru membukukan pendapatan Rp 30,8 miliar, atau turun 12,7% dari kuartal yang sama tahun 2016. Dari keseluruhan pendapatan tersebut, pendapatan kamar menyumbang 44,8% atau sebesar Rp 13,8 miliar. Tahun ini, perusahaan akan mengandalkan pemasukan dari jasa pengelolaan hotel.

Hingga saat ini, SHID sudah memiliki 23 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total 2.843 kamar. Rencananya, perseroan akan meluncurkan dua hotel lagi yang berlokasi di Pulau Jawa, yaitu di kawasan Banyuwangi dan BSD Serpong. Konsepnya, Sahid menjadi pengelola kedua hotel itu. Sahid Parkland Serpong rencananya akan menampung 136 kamar dan ditargetkan rampung pada Desember tahun ini. SHID menjadi operator di hotel yang sebelumnya dimiliki oleh PT Trimitra Propertindo.

Sedangkan, untuk hotel di Banyuwangi, SHID bekerja sama dengan Pemda. Dengan tambahan dua hotel itu, maka Sahid total akan mengelola 17 hotel. Kata Haryadi Sukamdani, strategi mengelola hotel dibandingkan membangun sendiri menjadi simbiosis mutualisme yang terjalin antara Sahid sebagai pengelola dengan pemilik hotel.

Haryadi mengaku, dengan menggandeng pemilik hotel yang independent owner atau bukan anggota dari hotel berjaringan, mampu menaikkan kinerja hotel tersebut, dan pelanggan Sahid mampu menikmati fasilitas dari hotel tersebut. "Dampaknya positif karena owner senang, client dan customer kami juga jadi punya pilihan yang tadinya mau ke Wakatobi atau Maumere, yang sebelumnya tidak ada hotel jadi bisa ke sana," tuturnya.

Efeknya, laba yang didapatkan perseroan lebih bagus dari jasa pengelolaan hotel daripada membangun sendiri. "Untuk jasa pengelolaan sendiri pada tahun ini sudah menyumbang sekitar Rp 10 miliar untuk fee," ungkap Haryadi.

Tahun ini, perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp 60 miliar, berasal dari dana operasional dan dari kredit investasi perbankan. SHID menargetkan okupansi kamar sebesar 70% pada tahun ini.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…