MA Luluskan 1.607 Calon Hakim

MA Luluskan 1.607 Calon Hakim

NERACA

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengumumkan sebanyak 1.607 peserta dinyatakan lulus seleksi calon hakim 2017 di lingkungan MA sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris MA Acmad Setyo Pudjoharsoyo.

"Untuk tahun anggaran 2017 ini, kami umumkan sebanyak 1.607 peserta dinyatakan lulus," ujar Pudjo di Gedung Mahkamah Agung Jakarta, pada Jumat malam (3/11).

Pudjo memaparkan sebelumnya sebanyak 1.684 peserta dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB), namun 77 peserta di antaranya kemudian dinyatakan tidak lulus karena beberapa hal."Misalnya ada yang masih berstatus PNS, kemudian ada yang tidak dapat membaca kitab dari peserta untuk peradilan agama, dan ada yang tidak mengikuti seluruhnya atau sebagian seleksi kompetisi bidang atau SKB," ujar Pudjo.

Seluruh peserta yang dinyatakan lulus diimbau untuk segera melakukan registrasi ulang dan menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan, paling lambat Senin (20/11). Para peserta yang lulus ini juga akan menjalani pendidikan prajabatan selama enam bulan, sebelum mengikuti pendidikan calon hakim selama dua tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan calon hakim dan ditetapkan secara sah sebagai hakim yang boleh mengadili perkara, para hakim baru ini akan ditempatkan di 808 pengadilan di seluruh pelosok Indonesia.

Sebelumnya MA sempat menunda mengumumkan hasil alhir seleksi calon hakim di lingkungan MA ini, dengan alasan pihak Panitia Seleksi Nasional masih belum selesai melakukan integrasi nilai dari SKD dan SKB para peserta seleksi calon hakim. 

Mahkamah Agung (MA) menunda mengumumkan kelulusan akhir Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) calon hakim 2017 di lingkungan MA sebagaimana tertera dalam pengumuman yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) A.S. Pudjoharsoyo."Bersama ini disampaikan bahwa kelulusan akhir yang sedianya diumumkan pada 31 Oktober 2017, ditunda sampai dengan adanya penetapan hasil seleksi dari Panselnas," jelas Pudjo melalui surat pengumuman yang diterima di Jakarta, Rabu (1/11).

Pengumuman akhir dikatakan Pudjo akan segera diberitahukan segera setelah MA menerima penetapan hasil intgrasi nilai Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) dan Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) dari Panselnas.

Mengenai hal ini Kepala Biro Hukum dan Humas MA Abdullah melalui pesan singkat mengatakan bahwa pihaknya masih belum mengetahui berapa lama pengumuman kelulusan akhir ini akan ditunda."Saya belum tahu, surat dari Panselnas seperti itu, semoga hanya beberapa hari saja dan tidak terlalu lama," ucap Abdullah.

Adapun pelamar dari seleksi calon hakim ini tercatat mencapai 30.716 peserta, sementara MA memilliki kuota sebesar 1.600 orang calon hakim untuk tahun anggaran 2017. Nantinya 1.600 calon hakim yang lulus seleksi akan mengikuti prajabatan dan pendidikan calon hakim selama dua tahun enam bulan, baru dapat ditetapkan sebagai hakim dan ditempatkan di 808 pengadilan di seluruh pelosok Indonesia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…