Memahami Konteks Indonesia Now

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

 

Hari sumpah pemuda baru saja lewat, sebentar lagi di 10 November, kita akan memperingati hari pahlawan, dan seterusnya kita akan terus peringati hari-hari baik buat negeri ini, baik yang tercatat di kalender maupun yang tidak.

Indonesia tengah berada dalam lingkungan yang semoga saja bisa membawa posisinya menjadi lebih baik. Ibaratnya sedang bergerak menyeberangi sungai dengan arus yang sangat kuat dengan berenang dalam berbagai gaya guna mempercepat perubahan yang kita rencanakan. Perubahan yang kita rencanakan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata di seluruh wilayah tanah air.

Indonesia now penuh dengan kabar baik. Tahun 2017, pertumbuhan ekonomi diperkirakan bisa mencapai 5,18%. Penerimaan pajak tumbuh 12% lebih, produksi manufaktur tumbuh 5% lebih baik di skala sedang dan besar maupun pada skala mikro kecil. Sementara itu, Bank Dunia memberikan kabar baik bahwa peringkat Indonesia dalam kemudahan berusaha berada pada nomor urut 72 dari 120 negara di dunia. Bank Indonesia berharap agar pemerintah dapat meningkatkan devisa.

Ini berarti bahwa investasi dan ekspor harus digenjot untuk semakin memantapkan stabilitas perekonomian nasional. UMR juga naik menjadi 8,71% yang akan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2018. Yang paling gres adalah bahwa pemerintah mencanangkan program padat karya cash untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Bentuknya apa kita tunggu saja, tapi katanya bukan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Anda boleh setuju, dan boleh berpendapat lain tentang kondisi Indonesia now. Yang pasti, ekonomi menggeliat dan semoga berlanjut. Langkah-langkah top down dan bottom up harus berjalan seiring dan sejalan agar stabilitas ekonomi terjaga. Rembuk nasional yang baru saja usai diselenggarakan semoga saja tidak habis manis sepah dibuang karena untuk melakukan lompatan-lompatan ke depan memerlukan perencanaan yang matang dan tidak disemangati dalam suasana nggege mongso, ora waton, dan ojo dumeh.

Kita dituntut bisa menyesuaikan diri dengan nilai-nilai baru tanpa harus mengorbankan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat kita. Dalam konteks program padat karya, yang pertama dan utama adalah bahwa kita jangan banyak menerima pekerja migran karena alasan proyek putar kunci (turn key project). Sebab daya beli yang akan kita tingkatkan adalah para pekerja kita sendiri, bukan buruh migran.

Indonesia now pada kondisi sekarang dalam bidang ekonomi cukup menggembirakan. Kita harus bisa memahami bersama situasi dan kondisinya. Indonesia now dan seterusnya memerlukan lingkungan yang kondusif bagi wirausaha, tempat bakat baru dapat muncul dan berkembang, ketika generasi milenial dan ekonomi digital hadir di saat bersamaan, sehingga Indonesia memerlukan double policy yang manunggal, serasi dan harmoni yakni kebijakan pelonggaran aturan main dalam berbisnis dan kebijakan yang bersifat afirmatif. Pemerintah dan rakyatnya harus berdamai dan bersekutu membangun negerinya.

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…