Aceh Potensial Dibentuk Bursa Efek Syariah

NERACA

Pidie, Aceh - Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Chaeruddin Berlian menyatakan, apabila wacana pasar modal syariah terwujud di Tanah Air, maka Aceh akan menjadi salah satu daerah potensi.”Potensi untuk pasar modal syariah di Aceh ini tidak terlepas karena provinsi ini juga memiliki qanun/peraturan daerah yang mengatur tentang syariah," kata Chaeruddin di Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (2/11).

Dia menjelaskan, upaya untuk menghadirkan bursa efek syariah merupakan masih wacana dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan kunjungan ke Dubai Financial Market (DFM), Uni Emirat Arab, pada Minggu (29/10), guna mengetahui aktivitas perdagangan satu-satunya pasar modal di dunia yang berprinsip syariah.”Kita terus melakukan berbgai upaya dan sampai sejauh ini masih melakukan penjajakan dan ini juga perlu ada persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jika akan diterapkan," tuturnya.

Dirinya meyakini, apa bila pasar modal syariah tersebut nantinya terwujud, maka masyarakat Aceh akan menjadi salah satu penerima manfaat yakni dengan menjadi investor pada bursa saham syariah. Sementara Kepala Kantor BEI Aceh, Thasrif Murhadi menegaskan, pasar syariah saham di Aceh terus mengalami pertumbuhan positif di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.”Alhamdulillah pertumbuhan saham syariah di Aceh mengalami peningkatan dan ini juga tidak terlepas adanya beragam infomrasi yang disampaikan oleh lima sekuritas yang telah hadir di Aceh," kata Thasrif.

Disebutkannya, saat ini ada sekitar 1.500 investor di Aceh yang menanamkan saham syariah yang ada di pasar modal dan total transaksi secara keseluruhan di pasar modal Aceh mencapai Rp700 miliar termasuk dengan saham syariah. Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menegaskan, kehadiran pasar modal syariah yang akan digagas Kamar Dagang Indonesia (Kadin) harus saling melengkapi dan bukan menjadi kompetitor. “Kita tunggu gagasan Kadin yang mpromotori soal Bursa Efek Syariah,”ujarnya.

Bahkan guna mempelajari keberhasilan pengembangan pasar modal syariah, BEI berguru kepada pasar modal Dubai atau Dubai Financial Market (DFM) dalam pengembangan proses produk pasar modal syariah. Pada kunjungannya ke Dubai, BEI dan DFM bersepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan keuangan syariah, misalnya menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat pasar keuangan syariah global.

Kata Tito, dirinya belum bisa merinci kesepakatan awal itu karena dua pekan kedepan, pihak tim BEI kembali akan bertemu dengan mereka di Dubai untuk pembicaraan lanjutan. Tito optimistis harapan kerja sama itu bakal terlaksana karena empat keuangan syariah terbesar saat ini yakni Dubai, Turki, Malaysia dan Indonesia tentunya memiliki pandangan yang sama bahwa bersinergi lebih baik dalam meningkatkan pangsa keuangan syariah di keuangan global. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…