Deltamas Hapus Stigma Kawasan Melalui Penghijauan

NERACA

Bekasi - PT Puradelta Lestari Tbk selaku pengembang properti Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan program penghijauan guna menghapus stigma masyarakat terhadap kawasan industri yang gersang.

"Stigma yang ada di masyarakat, kota industri adalah panas. Kita mau buat Kota Deltamas ini jadi teduh dan nyaman untuk tempat tinggal. Terima kasih pada pemerintah daerah yang sudah memberikan izinnya untuk proyek penghijauan ini," kata Presiden Direktur Kota Deltamas, Hongky J Nantung.

Hal itu dikatakannya usai menghadiri Program Revitalisasi Danau dan Penanaman Pohon "Kota Deltamas Hijau" di Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, yang dihadiri perwakilan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah, BBWSCC, Perum Otoritas Jasatirta dan sejumlah perwakilan masyarakat, Selasa siang (24/10).

Menurut dia, pesatnya aktivitas sekitar 200 perusahaan industri di kawasan itu membuat stigma Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan industri yang identik dengan polusi dan kerusakan lingkungan."Deltamas sekarang dikenal sebagai kawasan industri, seiring pesatnya investasi perusahaan nasional dan internasional di kawasan kami," ujar dia. 

Pihaknya saat ini tengah mengintensifkan program penghijauan kawasan melalui penambahan pohon di atas lahan seluas total 3.200 hektare itu. Salah satu programnya adalah Revitalisasi Danau dan Penanaman Pohon dengan mengusung tema "Kota Deltamas Hijau" untuk menggerakan penghijauan dan pelestarian lingkungan di area situ.

"Menciptakan lingkungan hijau semakin sulit dilakukan di lingkungan perkotaan, terutama kawasan industri. Maka dari itu, komitmen kuat bagi setiap perusahaan untuk melakukan penanaman pohon untuk menurunkan emisi karbon yang meningkat saat ini," kata dia.

Jenis pohon yang ditanam di Kota Deltamas di antaranya trembesi, flamboyan, tanjung, trebebaya, ketapang, Kencana, cemara dan mangga. Perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Land itu menunjukan komitmenya terhadap kelestarian lingkungan dengan memperketat seleksi terhadap sejumlah tenant yang berminat memanfaatkan produk properti di Deltamas.

Komposisi produk properti di kawasan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi itu terdiri atas residensial dan komersil sebanyak 50 persen dan industri sebanyak 50 persen."Ada banyak perusahaan yang gagal lolos seleksi saat mereka mengajukan pemintaan beraktivitas di Deltamas. Salah satunya adalah prusahaan yang bergerak dis ektor batu bara," kata dia.

Pihaknya melihat ada potensi kerusakan lingkungan di sekitar kawasan bila perusahaan tersebut mengolah batu baranya di Deltamas, sehingga diputuskan untuk ditolak."Komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan sangat kuat. Kota Deltamas mengusung tema sebagai kota hijau. Kita usung tema itu agar kota kita menjadi asri, sekrg ini sudah tumbuh perumahan yang pesat di Deltamas. Kita perlu mengimbangi produk residensial dan komersial ini dengan industri," kata dia.

Dikatakan Hongky, sejumlah tenant yang kini menghuni kawasan itu di antaranya Suzuki dengan mengambil luasan lahan total 130 hektare untuk perakitan otomotif, Mitsubishi 51 hektare, Wuling 60 hektare, pabrik ban Maxis 35 hektare dan Kalbe Farma."Misalnya untuk Kalbe Farma, mereka butuh kawasan bersih, supaya sejalan dengan konsep produksi mereka sebagai perusahaan farmasi," ujar dia.

Dalam waktu dekat, kata dia, sebuah perusahaan sanitari asal Amerika Serikat juga telah memesan tempat di Deltamas."Dalam waktu dekat perusahaan tersebut akan menempati lahan sekitar 20 hektare. Butuh waktu lama meyakinkan mereka sebagai perusahaan asal negara maju," kata dia. Mohar/Ant