Pakar: Pembangunan Hunian Vertikal Tidak Perlu Tinggi

Pakar: Pembangunan Hunian Vertikal Tidak Perlu Tinggi

NERACA

Jakarta - Pakar tata kota dan arsitek Marco Kusumawijaya mengatakan perpindahan dari rumah tapak ke rumah susun di Jakarta terkesan tanpa transisi sehingga yang dibangun adalah apartemen yang sangat tinggi di berbagai lokasi ibu kota.

"Kita harus berhati-hati dalam menerapkan konsep hunian yang bersifat vertikal," kata Marco Kusumawijaya dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis (26/10).

Menurut dia, patut dipertanyakan mengapa seakan-akan penerapan hunian vertikal terkesan "meloncat" dari rumah tapak ke apartemen setinggi hingga puluhan lantai. Padahal, lanjut dia, hal yang terbaik adalah membangun rumah susun yang tidak terlalu tinggi, atau rata-rata hanya 4-8 lantai, seperti yang terdapat di sejumlah kota kontinental benua Eropa.

Marco yang juga menjabat sebagai Direktur Rujak Center for Urban Studies itu juga mengemukakan, kelemahan hunian vertikal yang sangat tinggi selain harga pembangunannya yang lebih mahal, juga bakal lebih rentan terhadap aksi spekulan dari mereka yang berkecimpung dalam jual beli properti.

Sebelumnya, konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan pasar kondominium atau hunian vertikal pada saat ini cukup stabil dan masih menunjukkan pergerakan yang cukup aktif di kelas menengah ke bawah.

"Aktivitas penjualan pasar kondominium secara umum berada di tingkat yang cukup stabil selama enam bulan terakhir," kata Head of Residential JLL Indonesia, Luke Rowe, dalam paparan properti yang digelar di Jakarta, Rabu (11/10).

Menurut dia, hal tersebut terlihat antara lain dari tingkat serapan yang rata-rata tetap berada di angka 64 persen. Selain itu, ujar dia, para pengembang juga dinilai masih cukup aktif dalam meluncurkan kondominium baru di Jakarta Pusat, Barat, dan Utara. Peluncuran tersebut, lanjutnya, tidak hanya untuk kelas menengah ke bawah, tetapi juga mulai diluncurkan untuk kondominium kelas atas.

Sebelumnya, kebijakan terkait suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia mesti benar-benar diperhatikan dengan baik karena hal itu berpotensi untuk menggairahkan kinerja properti untuk pembelian atau penjualan apartemen.

"Untuk kelas menengah ke bawah, 'concern' utama mereka adalah terkait daya beli baik untuk memenuhi 'down payment' (uang muka) atau mencicil kredit setiap bulan. Jadi faktor suku bunga perbankan sangat penting dan sangat mempengaruhi mereka," kata Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto dalam paparan properti yang digelar di Jakarta, Selasa (3/10).

Apalagi, Ferry juga mengingatkan bahwa untuk tahun 2017 ini jumlah pembeli perumahan, baik apartemen maupun rumah tapak, jumlah yang membeli menggunakan KPR lebih besar dibandingkan beberapa tahun lalu. Mohar/Ant

 

BERITA TERKAIT

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…