Dampak Sentimen Daya Beli - Kinerja Keuangan LPPF Masih Stagnan

NERACA

Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) masih belum bisa lepas dari sentimen melemahnya daya beli. Hal ini tercermin dari kinerja perusahaan hingga periode kuartal III-2017. Pada periode tersebut, pendapatan LPPF relatif stagnan. Pendapatan bersihnya tercatat Rp 7,55 triliun. Kenaikannya tidak mencapai 1% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 7,52 triliun.

Pada saat yang bersamaan, performa penjualan setiap gerai LPPF juga menurun. Hal ini bisa dilihat dari same store sales growth (SSSG) LPPF yang justru turun 2,7%.”Penurunan ini terutama akibat melemahnya daya beli," ujar Chief Executive Officer (CEO) dan Vice President Director LPPF Richard Gibson di Jakarta, kemarin.

Sementara beban pokok mengalami kenaikan menjadi Rp 2,77 triliun, tidak banyak berubah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga, LPPF mencatat laba kotor Rp 4,77 triliun dari sebelumnya Rp 4,75 triliun. Namun, beban usaha LPPF naik 6% menjadi Rp 2,89 triliun dari sebelumnya 2,73 triliun. Kemudian laba bersih LPPF kuartal III-2017 tercatat Rp 1,5 triliun. Angka ini turun 6% dari sebelumnya Rp 1,61 triliun.

PT Matahari Department Store Tbk menargetkan bisa membangun enam sampai delapan gerai anyar di tahun 2018. Jumlah tersebut sama dengan target pembangunan gerai anyar di tahun ini.  Christian Kurnia, Merchandising, Marketing & Store Operation Director LPPF pernah mengatakan, kinerja perusahaan ini sampai dengan kuartal III 2017 menunjukkan tren yang positif. "Memang secara umum, industri ritel mengalami tekanan usai Lebaran tahun lalu. Namun dengan kondisi yang sulit saja perusahaan ini masih bisa mencatatkan pertumbuhan,” ujarnya.

Kendati tidak merinci berapa investasi yang akan digelontorkan, namun dirinya mengatakan, secara perhitungan seharusnya Matahari masih bisa berkespansi hingga memiliki lebih dari 400 gerai di seluruh Indonesia. Dengan total gerai saat ini sebanyak 155 gerai, perusahaan ini masih leluasa untuk melakukan ekspansi penambahan gerai. “Kontribusi modern ritel terhadap keseluruhan ritel di Indonesia itu masih kecil sekali, jauh jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, jadi kesempatannya masih besar,” lanjutnya.

Menurutnya, baik pasar di wilayah Jawa maupun di luar Jawa masih sangat potensial untuk tumbuh. Saat ini Matahari baru hadir di 71 kota. Matahari belum menyasar kota lainnya karena terkendala masalah infrastruktur di wilayah tersebut. Yang jelas, dirinya menegaskan Matahari akan masuk ke kota-kota yang memiliki infrastruktur yang cukup baik untuk mendukung kegiatan usahanya.

Belum lama ini, emiten ritel ini menutup 2 gerai miliknya di Pasaraya Blok M dan Manggarai akhir September 2017. Penutupan tersebut lantaran sepi pengunjung. Kinerja 2 gerai tersebut dinilai tak sesuai target.”Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan ditutup per akhir bulan September ini karena mal yang sepi sehingga mengakibatkan kinerja kedua gerai tersebut tidak sesuai dengan target management," ujar Corporate Secretary & Legal Director LPPF Miranti Hadisusilo.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…