Imbas Momentum Lebaran - Asset Investor di Jambi Turun Jadi Rp 252 Miliar

NERACA

Jambi - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi menyebutkan aset saham pasar modal yang dimiliki investor saham di provinsi ini mencapai Rp252 miliar.”Total aset saham pasar modal di Jambi yang tercatat saat ini mencapai Rp252 miliar, saham pasar modal ini dimiliki oleh investor saham yang ber-KTP Jambi," kata Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi, Gusti Ngurah Sandiana di Jambi, Selasa (31/10).

Dia mengatakan, jumlah total nilai aset saham yang tercatat tersebut dimiliki sebanyak 4.299 investor pasar modal (saham) lokal di Jambi. Menurut dia, aset saham tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya yang tercatat mencapai Rp267 miliar, saat ini menjadi Rp252 miliar karena pada periode sebelumnya pasar saham sempat lesu.”Setelah Lebaran Idul Fitri 2017 itu pasar saham kita memang agak lesu, sehingga berimbas pada penurunan aset saham tersebut," ujarnya.

Sedangkan untuk aset selain saham pasar modal seperti reksadana, obligasi dan dari berbagai produk investasi lainnya jumlahnya lebih besar atau saat ini yang tercatat mencapai Rp1,0 triliun.”Aset selain saham pasar modal lebih besar, karena produknya juga lebih banyak, diantaranya ada obligasi, reksadana dan produk lainnya," katanya.

Selain itu, pihaknya mencatat saat ini jumlah investor pasar modal di Provinsi Jambi mencapai 4.299 investor atau jumlah tersebut menyumbang hanya beberapa persen dari jumlah investor saham secara nasional.”Kami terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya mereka beralih ke modal investasi yang legal sesuai pemerintah yang diawasi ototiritas yang berwenang,"tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, kepemilikan lokal kini lebih besar daripada asing. Per 21 Juli 2017, porsi kepemilikan investor lokal di pasar modal sebesar 52,54%, sedangkan investor asing hanya 47,46%. Padahal, tahun lalu pada periode yang sama, investor lokal hanya memegang 42,07% dan pemodal asing mendominasi dengan porsi 57,93%.

KSEI mencatat, nilai investasi investor di pasar modal Indonesia pada 2017 mencapai Rp 3.942 triliun, naik 16,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 3.381 triliun. Portofolio saham masih menjadi favorit dengan nilai aset Rp 3.429 triliun atau setara 87% total penempatan aset di pasar modaI. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 2.996 triliun, namun porsinya turun jadi sekitar 88,6% dari total aset.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Manegement pernah bilang, investor asing saat ini berfikir bahwa IHSG sudah terlalu mahal dibandingkan dengan pasar regional. Selain itu, PE Ratio saat ini sudah hampir 20x pada level saat ini. Hal tersebut juga terjadi lantaran tak terlepas dari ekspektasi investor terhadap sentimen The Fed. Sebab, The Fed mulai melakukan trim down balancesheet. Sehingga mengakibatkan likuiditas di pasar berkurang, dan yield obligasi di Amerika Serikat naik. Ini berpotensi membuat capital outflow dari emerging market seperti Indonesia.”Tapi mungkin habis September sebagian dana asing akan kembali lagi. Untuk mengantisipasi Gross Domestic Product (GDP) full year 2017 yang lebih baik dari 2016," papar Liyanto.

Dia menambahkan, investor asing akan menunggu sentimen positif dari dalam negeri. Misalnya saja membaiknya daya beli masyarakat yang sempat jatuh pada inflasi Juli 2017. Selain itu, stabilnya harga komoditas seperti batubara dan CPO, percepatan pembangunan infrastruktur dan stabilnya kondisi politik dalam negeri. "Intinya, mereka akan tunggu sentimen apa yang bisa berdampak positif ke earning emiten pada IHSG," ungkapnya. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…