Menkop Luncurkan Buku 100 Koperasi Besar

Menkop Luncurkan Buku 100 Koperasi Besar

NERACA

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meluncurkan buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia 2017, di Jakarta, kemarin. Bisnis koperasi kini dinilai sebagai usaha yang masuk ke dalam kategori usaha skala besar, dan mampu bersaing dengan usaha swasta. Bahkan saat ini, sudah ada koperasi yang mampu mendulang aset lebih dari Rp 7 triliun dan volume usaha lebih dari Rp 5,7 triliun.

Kemudian dalam acara peluncuran buku tersebut, Menkop Puspayoga juga berkesempatan menyerahkan piagam dan trofi kepada sejumlah koperasi besar yang kinerjanya dianggap menonjol. Sebanyak 13 koperasi mendapat penghargaan sebagai pengelola Aset Terbesar, Volume Usaha Terbesar, CSR Terbaik dan IT Terbaik.

Ke-13 koperasi penerima penghargaan tersebut diantaranya adalah Kopdit Lantang Tipo,KSPPS UGT Sidogiri, Koperasi Setia Bakti Wanita Surabaya,  Kisel Jakarta, Kospin Jasa Pekalingan Jawa Tengah, Koperasi Pusat Susu Bandung Utara Lembang, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, Koperasi Astra Internasional, Koppas Srinadi, Kopdit Keling Kuman Sintang Kalbar, Koperasi Agro Niaga Jabubg Malang Jawa Timur, Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama Bogor Jawa Barat, Healthcare Mandiri Jakarta.

Usai acara, Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan, peluncuran buku 100 koperasi besar tersebut bertujuan untuk menunjukan koperasi yang kualitasnya baik di tingkat nasional."Ini adalah suatu kegiatan yang menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia ini banyak yang berkualitas," tuturnya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Irsyad Muchtar, sebagai penulis buku '100 Koperasi Besar Indonesia 2017', bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukannya selama dua tahun terakhir, bisnis koperasi skala besar terus tumbuh di berbagai daerah di tanah air. Menariknya, koperasi berskala justru berkembang di kota-kota yang terbilang relatif kecil.

Kemudian Irsyad yang merupakan wartawan senior juga menambahkan bahwa koperasi saat ini sudah banyak dipimpin oleh kaum muda berusia 24,6 tahun. Selain itu, kemampuan koperasi untuk tanggap dengan perubahan teknologi yang berkembang kini juga menggembirakan."Hampir semua koperasi besar, kini familiar dengan teknologi informasi. Bahkan banyak koperais yang membangun jaringan usahanya berbasis digital dan melakukan transaksi online, sebagaimana layaknya perbankan," pungkas Irsyad. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…