Sempat Melemah, Rupiah Kembali Menguat

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat menyentuh angka Rp13.600 per dolar. Bank Indonesia (BI) menilai hal itu disebabkan oleh imbas daripada rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika The Fed. Pasalnya, rencana tersebut membuat dolar AS mengalami penguatan. Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, waktu dan besaran suku bunga tergantung dari arah kebijakan Presiden Amerika Donald Trump.

"Kalau Trump policy, dia menurunkan pajak untuk mengundang uang Amerika balik lagi itu berhasil, maka ekonomi Amerika mau booming, sekarang sudah booming, mau tambah lagi. Maka orang capital market dan ekonom akan pikir inflasi naik, kalau inflasi naik maka suku bunga akan naik lebih cepat," jelas Mirza.

Namun, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 48 poin menjadi Rp13.534 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.582 per dolar Amerika Serikat (AS). Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sentimen politik di Amerika Serikat mengenai penyelidikan FBI terhadap dugaan keterlibatan Rusia di pemilihan presiden Amerika Serikat membuat dolar AS mengalami tekanan.

"Situasi itu membuat penurunan pada imbal hasil obligasi sehingga berdampak negatif pada dolar AS," katanya. Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga masih fokus pada rencana pengumuman dari Gedung Putih mengenai Ketua Federal Reserve berikutnya pengganti Janet Yellen. Laporan yang beredar Jerome Powell, salah seorang pejabat Fed saat ini menjadi favorit yang dipilih Presiden AS. "Powell yang merupakan figur dovish membuat dolar AS melemah," katanya.

Analis Bnaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen di Amerika Serikat yang cenderung negatif bagi dolar AS dimanfaatkan pelaku pasar uang di dalam negeri untuk mengakumulasi aset berdenominasi rupiah. "Permintaan aset berdenominasi rupiah meningkat sehingga mata uang domestik itu terapresiasi. Apalagi, jika rilis data makroekonomi nasional yang akan dirilis ditanggapi positif pelaku pasar maka terbuka ruang bagi rupiah untuk melanjutkan apresiasinya pada har selanjutnya," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (31/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.572 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.580 per dolar AS.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…