Teguk Manisnya Usaha Minuman Berbahan Coklat

Meski gerai minuman jenis baru bermunculan, masih banyak orang memilih legitnya minuman coklat. Coklat yang dianggap mampu menggugah rasa bahagia dan mengusir stres, bisa jadi pilihan tepat bagi siapa pun. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. 

Kondisi inilah yang membuat potensi bisnis minuman coklat tak pernah pudar. King Coklat, gerai minuman asal Sukoharjo, Solo, mencoba peruntungannya dalam bisnis ini sejak  2016 lalu.

Setelah mendapat respon positif dari konsumen, selang enam bulan kemudian, King Coklat mulai membuka penawaran kemitraan. Meski belum genap setahun, kini sudah ada 300 mitra yang bergabung. Gerai mitra ini tersebar di seluruh kota yang ada di Pulau Jawa, Makassar, dan Banjarmasin.

Adi Setiawan, Marketing King Coklat menilai, potensi usaha minuman coklat masih akan cerah kedepannya. Dia menyebut, minuman ini masih  disukai serta dapat dikonsumsi semua kalangan.

Menyasar konsumen kalangan menengah bawah, harga segelas King Coklat cukup bersahabat dengan kantong, yaitu Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per gelas. Hanya ada dua varian rasanya, coklat original dan coklat susu. Agar tampak menarik, konsumen bisa menambahkan topping yang dapat dikombinasikan antara  coklat batang dan chocochip.

Tertarik dengan usaha ini? Tenang saja, para calon mitra hanya perlu menyiapkan modal Rp 7 juta. Dengan dana tersebut, fasilitas yang didapatkannya adalah satu unit booth, perlengkapan membuat minuman, bahan baku awal 100 porsi, branding, pelatihan dan perlengkapan tambahan.

Agar kualitas produk tidak berubah, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat. Tidak perlu khawatir, semua bahan baku dalam bentuk bubuk kering dan dikirimkan tepat waktu menggunakan pengiriman kargo.

Berdasarkan perhitungannya, dalam waktu dua bulan mitra sudah bisa balik modal. Dengan catatan, dalam sehari dapat menjual sekitar 60 sampai 70 porsi. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 30%-40% dari omzet saban bulannya.

Adi menambahkan, kedepan mereka bakal terus fokus mengembangkan usaha dan memperluas jaringan mitra hingga seluruh Indonesia. Sayangnya, dia tidak menyebutkan, target mitra baru yang bakal digaet.

Selain Adi, yang menawarkan usaha minuan berbahan coklat adalah Zakki Mubarok, pebisnis minuman yang mengusung brand Chocofaza. Untuk menjadi agen Chocofaza syaratnya cukup mudah yaitu dengan melakukan minimal pembelian sebesar Rp 2,5 juta / bulan dan selanjutnya melakukan pembelian minimal Rp 500 ribu. Sedangkan untuk menjadi reseller cukup dengan melakukan pembelian senilai Rp 500 ribu dengan pembelian selanjutnya minimal sebesar senilai Rp 150 ribu. “Bagi yang masih ragu-ragu kita menyediakan paket tester seharga Rp 120 ribu dengan 5 varian rasa dimana setiap rasa masing-masing mendapat 5 sachet,” tambahnya.

Baik agen maupun reseller akan mendapatkan potongan harga sebesar 30% untuk agen dan 20% untuk reseller. Untuk agen zakki memberikan support dengan cara memberikan media promosi berupa brosur, 20 sachet tester, soft banner dan dicamtumkan di website dan media sosial Chocofaza.  Sedangkan untuk reseller fasilitas yang di dapat hanya media promosi berupa brosur sebanyak 20 lembar.

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…