Potensi Dana Nasabah Kaya Capai Rp2.700 T

NERACA

Jakarta--- Dana nasabah kelas atas, alias nasabah prima masih  berpotensi besar. Bahkan bisa mencapai  sekitar Rp2.700 triliun. Berdasarkan data Lembaga Penjamin  Simpanan (LPS), nasabah yang memiliki rekening melebihi Rp2 miliar mencapai Rp1400 triliun. Sementara yang dibawah Rp2 miliar mencapai  Rp1300 triliun. “Apalagi masyarakat kelas menengah ke atas itu mengeluarkan Rp150 juta per tahun untuk investasi baik direct maupun tidak," kata Kepala Biro Pengaturan Bank BI Irwan Lubis di Jakarta, Rabu (25/1).

Namun demikian, kata Irwan mengingatkan ayanan nasabah prima (LNP) memiliki beberapa potensi risiko. "Potensi risiko yang berasal dari layanan nasabah prima terutama menyangkut risiko operasional, risiko hukum dan risiko regulasi," terangnya.

Oleh karena itu, kata Irwan,  guna meminimalisasi risiko, misalnya dalam hal perlindungan nasabah, BI akan membuat regulasi yang lebih komprehensif. Terkait adanya kasus yang merugikan nasabah priority (nasabah prima) yang terjadi beberapa waktu lalu, BI telah menerbitkan SE tentang nasabah prima tertuang dalam SE BI No 13/29/DPNP tanggal 9 Desember perihal penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum yang Melakukan Layanan Nasabah Prima.

Salah satu pokok pengaturan dalam SE adalah Layanan Nasabah Prima (LNP) adalah bagian dari kegiatan usaha Bank dalam menyediakan layanan terkait produk dan/atau aktivitas dengan keistimewaan tertentu bagi nasabah prima.

Bank wajib menatausahakan data, dokumen atau warkat terkait aktivitas Nasabah Prima dalam LNP. Kewajiban bagi bank yang telah menyediakan LNP sebelum ketentuan ini berlaku untuk melakukan gap analysis dalam rangka pemenuhan ketentuan dalam SE dan menyusun action plan dengan batas waktu penyelesaian realisasi action plan paling lambat akhir Juni 2012.

Selain itu, Irwan meminta salah satu cara yang bisa dilakukan bank adalah dengan melakukan rotasi pegawai. "Salah satu cara untuk menghindari risiko, yaitu rotasi pegawai. Jangan lupa melakukan rotasi," ungkapnya.

Sekadar informasi hingga akhir Desember 2011, LPS mencatat jumlah anggota bank yang mengikuti penjaminan LPS mencapai 120 bank umum dan 1.837 BPR atau BPRS.

 

Sementara itu, Ketua LPS Firdaus Djaelani mengakui dari catatan LPS hingga Desember 2011 rekening bank umum dengan nilai lebih dari Rp2 miliar menguasai 50,75% dana simpanan di perbankan di Indonesia.  Adapun rekening yang mempunyai nilai lebih dari Rp2 miliar tersebut ada sebanyak 136.890 rekening dengan total simpanan mencapai Rp1.436,45 triliun. "Memang jumlah rekening yang hanya 0,13% dari total rekening ini menguasai setengah dana simpanan perbankan. Ini karena nilai simpanannya melebihi Rp2 miliar," ungkapnya

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk simpanan masyarakat di bank umum dengan nilai di bawah Rp2 miliar tercatat sebanyak 101.366.680 rekening dengan nilai simpanan mencapai Rp1.393,87 triliun. Kemudian total simpanan masyarakat di perbankan mencapai Rp2.830,32 triliun per Desember 2011, dengan jumlah total rekening sebanyak 101.503.570 rekening. "Untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) jumlah simpanan mencapai Rp36,81 triliun, karena memang nilainya kecil-kecil," imbuhnya

Sebelumnya menurut data LPS, Jumlah dana nasabah perbankan per November 2011 mencapai Rp 2.684,75 triliun, naik Rp 59,59 triliun dibandingkan Oktober 2011 yang mencapai Rp 2.625,16 triliun. Ada kenaikkan, jumlah dana nasabah kaya bank dengan simpanan di atas Rp 5 miliar jumlahnya mencapai Rp 1.107,92 triliun, naik Rp 26,05 triliun (2,41%) atau paling tinggi kenaikannya.

Dari total simpanan tersebut, yang dijamin pemerintah melalui LPS hingga November 2011 mencapai Rp 1.576,28 triliun. Naik dibandingkan Oktober 2011 yang sebesar Rp 1.546,05 triliun.  Simpanan yang dijamin tersebut terdiri dari seluruh simpanan nasabah untuk segmen Rp 2 miliar ke bawah jumlahnya Rp 1.318,66 triliun, dan seluruh bagian simpanan yang dijamin (Rp 2 miliar) dari simpanan nasabah untuk segmen di atas Rp 2 miliar jumlahnya Rp 257,62 triliun.  Jumlah simpanan yang dijamin oleh LPS tersebut meliputi 58,71% dari total simpanan pada seluruh bank umum.

Jumlah Rekening Naik

Selain jumlah dana simpanan, jumlah rekening nasabah bank hingga akhir November 2011 mengalami kenaikan 433.592 rekening (0,43%) dibandingkan dengan jumlah rekening pada bulan sebelumnya sebesar 100.681.831 rekening. Kenaikan ini menyebabkan jumlah rekening per 31 Oktober 2011 menjadi 101.115.423 rekening.

Kenaikan jumlah rekening terjadi pada tabungan, giro, dan deposito. Kenaikan terbesar terjadi pada tabungan sebesar 391.765 (0,41%) sehingga mencapai 95.458.513 rekening. **maya/cahyo

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…