Penerimaan Pajak Harusnya Bertambah Rp70 T

Penerimaan Pajak Harusnya Bertambah Rp70 T

 Jakarta,

Partai Golkar menilai rendahnya penerimaan pajak  merupakan persoalan klasik yang terjadi di setiap pemerintahan tanpa ada upaya serius untuk membenahinya. "Padahal dengan menggunakan basis perhitungan APBN 2011, Kenaikan 1% tax ratio  dapat meningkatkan penerimaan negara sebesar Rp 70 triliun, bisa membuka lapangan kerja baru 67 juta orang," kata Ketua G-PG, S Novanto kepada wartawan di Jakarta,27/2.

 Oleh karena itu, kata Novanto, dalam pandangan Fraksi Partai Golkar penerimaan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dari sektor perpajakan masih rendah. Penerimaan negara dalam APBN 2011 ditargetkan sebesar Rp 850,255 triliun, sekitar 69,1% dari total belanja negara, atau sekitar 12,1% dari GDP.

 Target ini relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan pencapaian negara-negara tetangga lainnya, seperti Thailand (17%), Malaysia (15,5%), Filipina (14,4%), Vietnam (13,8%). "Golkar memandang peningkatan penerimaan perpajakan sangat penting  dalam kerangka peningkatan kesejahteraan rakyat, karena dengan peningkatan penerimaan negara, belanja negara untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan,"paparnya.

 Dengan penambahan penerimaan Rp70 triliun, katanya,  juga dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat miskin seperti untuk membeli 12,727 miliar kg beras, atau sekitar 5.533 kg untuk satu orang penduduk Indonesia. Atau membangun 120.000 puskesmas untuk kesehatan warga miskin, bahkan sebagai beasiswa  70 juta anak didik dan membuka lapangan kerja  67 juta pengangguran.

 Rendahnya penerimaan perpajakan disebabkan lemahnya kelembagaan di sektor perpajakan yang menyangkut aturan dan pelaku di sektor perpajakan. Pasal 23A UUD 1945 mengamanahkan Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…