Di Kuartal Pertama 2018 - BEI Targetkan Market Cap Rp 7000 Triliun

NERACA

Dubai – Ambisi PT Bursa Efek Indonesia menjadi market cap terbesar di Asia atau mengalahkan negara tetangga, terus dilakukan dengan memperbanyak perusahaan tercatat di pasar modal. “Bila saat ini, market cap kita baru Rp 6.500 triliun, maka tiga bulan kedepan atau di kuartal pertama 2018 bisa mencapai Rp 7.000 triliun,”kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio di Dubai akhir pekan kemarin.

Menurutnya, salah satu memacu pertumbuhan market cap tersebut dengan memperbanyak jumlah perusahaan tercatat di pasar modal. Oleh karena itu, tahun depan BEI menargetkan jumlah emiten baru minimal 35 perusahaan atau tidak jauh berbeda dengan target tahun ini. Sementara menurut Kepala Riset OSO Sekuritas, Riska Afriani pernah bilang, target ini masih logis dan bursa memiliki peluang besar untuk merealisasikannya. Apalagi, beberapa rencana IPO sejumlah anak usaha BUMN ada yang dijadwal ulang menjadi tahun depan. “Belum lagi dari sisi kemudahan yang saat ini banyak diberikan pihak bursa,"tuturnya.

Bagi yang mau IPO, kini tak harus memiliki size yang besar. Perusahaan startup saja sudah bisa IPO. Dari sisi kinerja juga saat ini lebih fleksibel, tidak lagi harus mengacu pada laba bersih. Fleksibilitas ini, lanjut Riska, cukup signifikan di mata pengusaha. "Mereka tidak lagi hanya mengandalkan pendanaan dari bank," imbuhnya.

Sisi makro ekonomi juga masih mendukung realisasi IPO tahun depan. Stimulus yang dikeluarkan pemerintah sepanjang tahun ini bakal dirasakan tahun depan seperti turunnya suku bunga acuan yang mana sentimen ini akan menggairahkan sektor properti dan sektor lainnya yang terkait. Tahun depan juga mendekati tahun politik. Pada momen seperti ini, biasanya jumlah uang beredar semakin banyak dan berimbas pada meningkatnya daya beli.

Sehingga, IPO tahun depan tidak hanya akan didominasi oleh sektor properti saja tapi juga sektor yang lain. Namun, Riska sedikit menggarisbawahi target transaksi harian Rp 9 triliun. Target ini bisa saja tercapai, tapi terlampau tinggi jika targetnya sebesar itu dalam setahun. "Logisnya masih sekitar Rp 8 triliun," kata Riska.

Sebab, jika melihat transaksi tahun ini, untuk mencapai target Rp 8 triliun saja sudah sedikit tersendat. Hingga saat ini, rata-rata transaksi harian di bursa sekitar Rp 7,3 triliun. Meski demikian, fleksibiltas yang diberikan ditambah kondisi makro yang mnedukung diharapkan dapat membantu bursa merealisasikan targetnya tersebut. Dua kombinasi ini akan membuat bursa lokal kian menarik dan solid. Hal ini tercermin dari maraknya aksi jual asing belakangan ini, namun indeks justru beberapa kali mencetak rekor. "Investornya masih ada," pungkas Riska.

Asal tahu saja, BEI di 2018 memproyeksikan pendapatan yang akan diperoleh sebesar Rp1,07 triliun atau meningkat 12,81% dibandingkan pendapatan 2017 senilai Rp949,74 miliar. Peningkatan proyeksi tersebut disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos Pendapatan Usaha sebesar 14,39 persen. Proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp924,04 miliar (termasuk Biaya Pungutan OJK dengan asumsi 15% dari total pendapatan untuk 2018) sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp147,36 miliar.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…