Kenaikan Cukai Rokok akan Kerek Inflasi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, menilai penaikan cukai tembakau rata-rata 10,04 persen mulai 1 Januari 2018 akan memengaruhi laju inflasi. Ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10), Yustinus memperkirakan peningkatan cukai tembakau tersebut dapat berdampak menambah laju inflasi sebesar 0,1-0,2 persen.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan rokok menjadi salah satu penyumbang terbesar pada laju inflasi setelah sembako. "Ada pengaruh pada inflasi tapi pasti dikelola semua itu. Saya belum bisa hitung, namun kalau 10 persen kenaikan cukai berarti ini 0,1-0,2 persen untuk inflasi karena komponennya besar," kata Yustinus.

Sebelumnya, pemerintah akan menaikkan cukai tembakau rata-rata 10,04 persen yang berlaku pada 1 Januari 2018. Keputusan menaikkan cukai tembakau itu ditetapkan dalam rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Kamis (19/10). Saat ini, tarif cukai tembakau di Indonesia berada pada kisaran 35 persen, atau masih di bawah anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan tarif cukai tembakau sebaiknya minimal 66 persen dari harga jual eceran.

Yustinus menilai angka peningkatan tersebut tergolong masih moderat dan bisa ditolerir menjadi batas yang tidak memberatkan. "Yang penting tidak berdiri sendiri atau sekadar menaikkan karena akan menimbulkan distorsi. Tetapi kalau diiringi perbaikan, seperti pengawasan untuk yang ilegal, itu masih 'fair'," kata dia.

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…