Pengembang Ingin Pengelola Apartemen Kembangkan Konsep TOD 

NERACA

Jakarta - Pengembang PT Duta Paramindo Sejahtera menginginkan pengelola apartemen di berbagai lokasi di Jakarta juga mendukung pengembangan konsep "transit oriented development" yang selaras dengan upaya menggalakkan transportasi massal.

Direktur Utama PT Duta Paramindo Sejahtera Rudy Herjanto Saputra menyatakan, konsep TOD yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan khususnya di sejumlah lokasi angkutan massal, sejak awal telah menjadi konsep pengembangan apartemen Green Pramuka, yang dibangun pengembang tersebut."Sejak awal Green Pramuka dibangun lewat konsep intergrasi antara tempat tinggal, pusat bisnis yang terintegrasi dengan jaringan transportasi publik. Jadi sejak awal Green Pramuka sangat mendukung adanya fasilitas transportasi massal bagi penghuni," ujar dia di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara, Senin (23/10).

Konsep TOD, lanjut Rudy, harus didukung "mixed-use development" atau sistem multifungsi seperti perkantoran, hotel, tempat tinggal, dan area komersial yang dikembangkan menjadi satu kesatuan. Untuk itu, PT Duta Paramindo Sejahtera sebagai pengembang Green Pramuka sejak lama telah diperhitungkan dibangun pada posisi yang mudah dijangkau menggunakan kendaraan massal komuter seperti KRL dan Transjakarta.

Selain itu, ujar dia, di Green Pramuka juga disediakan pula shelter bus Damri khusus bandara hingga pul layanan kendaraan daring yang memudahkan penghuni menggunakan transportasi publik oleh masyarakat maupun pembangunan infrastruktur pendukungnya.

Hal tersebut dinilai penting karena indikator keberhasilan sistem TOD di suatu wilayah adalah lebih banyak orang dapat tinggal dan bekerja, pergi bersekolah, berbelanja, dan kegiatan lain dengan berjalan kaki dari dan ke stasiun."Atau dengan kata lain, orang-orang dapat melakukan aktivitas lokal dengan berjalan kaki," ucap dia.

Sebagaimana diwartakan, pengembangan transportasi publik terintegrasi yang tercermin dalam pembangunan MRT dan LRT di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya dinilai bakal menguntungkan sektor properti di ibukota."Gedung-gedung yang akan dilewati MRT dan LRT akan mendapatkan keuntungan yang besar," kata Senior Director Colliers International Indonesia (konsultan properti) Bagus Adikusumo dalam paparan properti yang digelar di Jakarta, Selasa (3/10).

Menurut dia, keuntungan tersebut tidak hanya karena potensi kenaikan harga, tetapi juga untuk memudahkan jarak antarwarga yang juga menguntungkan kinerja bisnis.

Sementara itu, kata Senior Associate Director Retail Services Colliers International Indonesia, Steve Sudijanto, juga mengatakan, transportasi publik yang terintegrasi dengan baik juga akan menghemat beban biaya kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, maka pengembangan transportasi publik terintegrasi juga sedikit banyak bakal menguntungkan sektor ritel ibukota. Selain itu, pembenahan transportasi umum, bila dilakukan dengan baik dan tepat serta hasilnya benar-benar manusiawi, niscaya ke depannya bakal mengurangi tingkat penggunaan kendaraan seperti mobil pribadi sehingga akan mengatasi kemacetan.

Anggota Komisi V DPR RI Rendy Lamadjido mengingatkan bahwa pada sejumlah negara maju di luar negeri, banyak warganya yang memutuskan untuk lebih menggunakan angkutan umum. Mohar