Terbitkan Obligasi Rp 4.3 Triliun - PT Pupuk Tawarkan Kupon Hingga 7,90%

NERACA

Jakarta - PT Pupuk Indonesia melakukan penawaran obligasi berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp4.3 triliun yang terdiri dari dua seri. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, seri A memiliki jumlah pokok Rp2.6 triliun dengan bunga 7,50% per tahun dan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan jumlah pokok Rp1.7 triliun dengan bunga 7,90% dan jangka waktu 5 tahun.

Fitch memberikan peringkat AAA(idn) untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana Emisi yakni Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega. Masa penawaran dilakukan 3 dan 6 November 2017 dengan pencatatan di BEI pada 10 November 2017.

Sebagai informasi, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan 4,35 juta ton pupuk bersubsidi di semester satu 2017 ini. Menurut Kepala Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana di paruh pertama tahun ini total penyaluran pupuk sudah mencapai 46% dari target di 2017”Pupuk bersubsidi target alokasinya tahun ini 9,5 juta ton, sesuai penugasan pemerintah," ujar Wijaya.

Perseroan optimistis target tersebut tercapai sampai akhir tahun ini. Disebutkan, penyaluran pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas 1,9 juta ton urea, 1,25 juta ton NPK, 432.000 ton SP36, serta 472.000 ton ZA, dan 296.000 ton pupuk organik. Menurut Wijaya, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan khususnya pupuk bersubsidi tahun ini relatif baik. Walau, kata Wijaya, semuanya tergantung dari serapan petani di pasar serta faktor iklim.

Dimana tahun lalu sempat terjadi pergeseran masa tanam. Namun penyaluran sampai saat ini masih sesuai ekspektasi perusahaan. "Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 6 Juli, secara nasional total stok di lini III dan IV, atau di gudang kabupaten dan kios sebesar total 856.114 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di gudang pabrik dan propinsi," jelas Wijaya.

Rincian stok nasional di Lini III dan IV terdiri dari 446.771 ton urea, 208.896 ton NPK, 40.202 ton SP36, dan sisanya terdiri dari pupuk ZA dan organik. Untuk mencegah kekosongan, Pupuk Indonesia mengerahkan upaya ekstra antara lain dengan melakukan realokasi atau mengirimkan tambahan pasokan pupuk dari kota yang menjadi pusat distribusi.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…