MARI Bukukan Pendapatan Rp 88,68 Miliar

NERACA

Jakarta - Tercatat sampai dengan 30 September 2017, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 88,68 miliar. Besar pendapatan ini naik 13,65% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 78,03 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Meski pendapatan bersih emiten radio ini naik, laba turun tipis. Per 30 September 2017, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk hanya sebesar Rp 29,78 miliar. Padahal, di periode sama 2016, MARI mampu mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 30,97 miliar. Dus, tercatat penurunan sebesar 3,84%.

Melihat komponennya, beban umum dan administrasi perusahaan memang mengalami kenaikan, dari Rp 37,68 miliar per September 2016 menjadi Rp 47,51 miliar per September 2017. Beban program dan siaran pun mengalami kenaikan dari Rp 454,50 juta di September 2016, menjadi Rp 709,53 juta pada September 2017. Sementara itu, per 30 September 2017 aset emiten grup Mahaka ini tercatat sebesar Rp 280,82 miliar. Liabilitas MARI berada di angka Rp 96,49 miliar, dengan ekuitas sebesar Rp 184,33 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan market share mencapai 65% dengan terus melakukan akuisisi beberapa stasiun radio. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah PT Radio Merpati Darmawangsa (Radio HOT FM) dengan kepemilikan sebesar 99,99%, PT Radio Kirana Insan Suara (Radio KIS FM), PT Radio Mustang Utama (Radio Mustang FM) dan PT Radio Ramako Djaja Raya (Radio Lite FM) dengan kepemilikan masing-masing sebesar 70%.

Tak hanya itu, MARI juga memiliki penyertaan modal sebesar 20,8% pada PT Radionet Cipta Karya yang membawahi unit usaha Prambors FM, Delta FM dan Female Radio.”Dengan bergabungnya seluruh radio tersebut, kini MARI berhasil menguasai market share sebesar 49% di Jakarta," kata President Director MARI, Adrian Syarkawie di Jakarta, kemarin.

Adrian juga menjelaskan, keputusan untuk menggabungkan tiga radio yang sudah memiliki pasar pendengar tersendiri tersebut dinilai tepat demi memperkuat citra MARI sebagai grup radio nomor satu di Tanah Air.”Sesuai dengan target pasar pendengar radio-radio kami di kalangan anak muda, sementara saat ini merupakan era generasi milenial atau generation of Y, maka keputusan perusahaan untuk melebarkan skala bisnis dengan menggabungkan tiga radio, KIS, Mustang, dan Lite dalam grup kami adalah sebuah langkah terobosan,"ujarnya.

Finance Director & Corporate Secretary MARI, Natalina Sindhikara menambahkan, dengan status sebagai radio berinovasi, seperti radio streaming pertama di tahun 2012 dan hingga kini memiliki 3,8 juta pengunduh (downloader), MARI ingin tetap terdepan dalam pertumbuhan bisnis informasi, hiburan, dan musik di udara.”Selama ini, loyalitas pendengar radio terbentuk dari beberapa faktor, antara lain, brand radio, musik yang dimainkan dan konten yang disajikan dalam penyiaran radio tersebut sehari-hari,"tuturnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…