KOTA TANGERANG

Sekda: "Smart City" Bukan Sekedar Gaya Hidup

NERACA

Tangerang - Sektretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, konsep "smart city" yang dikembangkan bukan untuk gaya hidup tetapi untuk kemudahan dalam pelayanan maupun pembangunan.

"Usaha pemkot Tangerang dalam membangun berbagai aplikasi yang saat ini sudah mencapai 167 aplikasi bertujuan untuk memudahkan pemerintah dalam pengelolaan keuangan dan pelayanan kepada masyarakat," kata dia di Tangerang, Senin (23/10).

Konsep dasar keberadaan pemerintah itu untuk melayani masyarakat, tegasnya. Apalagi, lanjut Sekda, dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan ditambah banyaknya urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dibutuhkan suatu instrumen yang bisa memperlancar tugas pemerintah dalam sehingga pengelolaan anggaran dapat lebih efisien, baik dan tepat sasaran.

Namun Sekda juga menyayangkan adanya tanggapan dari kalangan birokrat yang banyak salah kaprah bila membangun smart city itu yang penting keren dan punya command center."Padahal intinya bukan itu, intinya kita harus tau apa sih yang menjadi masalah di daerah tersebut," terang Sekda.

Salah satu contoh kasus yang banyak ditemukan adalah sulitnya pasien mengetahui ketersediaan kamar di setiap rumah sakit dan kebutuhan info lowongan kerja."Maka itu kita buat aplikasi Simpati RS dan Siap Kerja," ujar dia.

Sebagai informasi selain dua aplikasi diatas yang jadi andalan di Kota Tangerang terdapat juga aplikasi LAKSA (layanan kotak suara anda) yang digunakan masyarakat untuk menyampaikan laporannya terkait pelayanan publik di Kota.

Aplikasi Ayo Zakat yang mempermudah masyarakat untuk membayarkan zakatnya. Selain itu ada pula layanan darurat 112 untuk layanan ambulance gratis dan masih banyak lagi. Ant