Penjualan Fajar Surya Wisesa Tumbuh 7,99%

NERACA

Jakarta - Di kuartal tiga 2017, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berhasil mencatat peningkatan penjualan 7,99% year-on-year (yoy) menjadi Rp 4,91 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya mencetak penjualan sebesar Rp 4,55 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kontribusi terbesar datang dari penjualan produk di dalam negeri. Perusahaan mencatat jumlah penjualan domestik di kuartal ketiga ini mencapai angka Rp 4,61 triliun atau setara 93,84% dari total penjualan perusahaan di periode ini. Sementara itu, sebanyak 5,98% dari total penjualan perusahaan berasal dari penjualan ekspor.

Sayangnya, peningkatan penjualan emiten produsen kertas ini tak mampu meningkatkan laba perusahaan. FASW hanya mampu mencatat laba bersih sebesar Rp 286,35 miliar selama sembilan bulan terakhir. Jumlah ini merosot 58,29% dari laba bersih periode sebelumnya sebesar Rp 686,64 miliar. Penurunan laba ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan sebesar Rp 4,06 triliun. Margin laba kotor FASW turun menjadi 17,27% dari sebelumnya 20,81%.

Beban umum dan administrasi pun meningkat menjadi Rp 72,13 miliar. Beban keuangan bertambah menjadi Rp 199,44 miliar dari sebelumnya Rp 126,27 miliar. FASW juga mengalami kerugian atas kurs sebesar Rp 33,7 miliar di periode ini yang menyebabkan laba perusahaan jadi tertekan. Tahun lalu, FASW mencatat laba kurs Rp 228,51 miliar. Di sisi lain, jumlah liabilitas perusahaan hingga akhir September 2017 lalu berjumlah sebesar Rp 5,93 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas perusahaan berjumlah sebesar Rp 3,12 triliun.

Sebagai informasi, perseroan berencana menerbitkan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Aksi korporasi ini dimaksudkan untuk melunasi utang perseroan dan rencananya perseroan akan meminta restu para pemegang saham dengan menggelar RUPSLB di akhir November 2017 mendatang.

FASW berencana menerbitkan maksimum 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Itu artinya, lewat penerbitan saham baru ini perusahaan mengincar dana hingga Rp 250 miliar. Jumlah saham yang akan diterbitkan ini sekitar 20,18% dari modal ditempatkan dan disetor per akhir September 2017. Namun, jumlah ini bisa saja berubah tergantung pada keperluan dana yang dibutuhkan perusahaan dan harga pelaksanaan HMETD.

Asal tahu saja, harga saham FASW saat ini melonjak 2,60% ke level Rp 4.730 per saham dengan harga rata-rata dalam tiga bulan terakhir Rp 4.845 per saham. Fajar Surya Wisesa berniat menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue ini untuk beberapa hal. Di antaranya ialah untuk mengurangi liabilitas perusahaan, pengembangan usaha, dan menambah modal kerja.

Lewat rights issue ini, FASW berharap bisa mengurangi liabilitasnya dan memperbaiki rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER). Selain itu, saham baru ini mampu meningkatkan jumlah saham yang beredar di pasar sehingga dapat membuat saham FASW jadi semakin likuid.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…