Bank Sumut Minta Disuntik Modal Rp600 miliar

 

NERACA

Medan - PT Bank Sumut membutuhkan suntikan atau penambahan modal Rp600 miliar khususnya dari Pemerintah Provinsi Sumut untuk meningkatkan kinerja bank daerah itu. "Penambahan modal dibutuhkan sedikitnya Rp600 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank Sumut Syahdan Ridwan Siregar di Sibolangit, Jumat (20/10).

Dia mengatakan itu pada Workshop Jurnalistik Perbankan Bank Sumut - PWI Sumut. Menurut Syahdan, dari Rp600 miliar itu, sebanyak Rp500 miliar direncanakan untuk keperluan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sumut menjadi Bank Sumut Syariah. Selain dari pemegang saham pemerintah kabupaten/kota, diharapkan penambahan modal itu ada dari Pemprov Sumut.

"Bukan hanya untuk kepentingan kinerja, suntikan dana dari Pemprov Sumut itu bertujuan agar provinsi/gubernur tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali di Bank Sumut," katanya. Akibat belum menyuntikkan dana, sementara sejumlah pemkab/pemkot menyetor tambahan modal, maka saham Pemprov Sumut semakin kecil di Bank Sumut. Saham Pemprov Sumut tinggal 48 persen dari sebelumnya sebesar 54 persen. "Oleh karena itu, Bank Sumut berharap Rapat Paripurna DPRD Sumut menyetujui usulan penambahan modal Pemprov Sumut," katanya.

Disamping itu, Bank Sumut juga berupaya untuk meningkatkan pembiayaan di proyek infrastruktur termasuk di luar Sumut untuk mendukung program pemerintah. "Selain proyek Tol Kualanamu -Tebingtinggi, Sumut, Bank Sumut membiayai beberapa proyek infrastruktur seperti Tol di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta," ujar Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Tengku Mahmud Jefrry.

Jeffrry tidak merinci berapa total pembiayaan untuk infrastruktur yang sudah dikucurkan Bank Sumut dengan alasan tidak ingat pasti. Namun dia menyebutkan, untuk Tol Kualanamu - Tebingtinggi, Bank Sumut membiayai sekitar Rp300 miliar. Sementara untuk pembiayaan proyek infrastruktur di Jawa Barat, Bank Sumut mengucurkan dana Rp150 miliar dengan sindikasi bank lain.

"Dalam kebijakan menjalankan bisnis, Bank Sumut memang mengacu pada program pemerintah.Dewasa ini misalnya, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur,"katanya. Jefrry menyebutkan, Bank Sumut juga berani membiayai proyek infrastruktur nasional karena sudah memiliki pengalaman membiayai proyek APBD di Sumut.

Dia mengakui, Bank Sumut juga berencana membiayai proyek di sektor lain sejalan dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di bank itu. "Kalau dewasa ini belum ada pembiayaan di proyek energi, itu karena SDM belum siap dan belum berpengalaman,"katanya. Meski sudah membiayai proyek infrastruktur berskala besar atau nasional, menurut Jefrry, Bank Sumut juga tetap perhatian pada usaha kecil dan menengah (UMKM).

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…