Perancis "bentengi" Carrefour di Indonesia

 Perancis “bentengi” Carrefour di Indonesia

 NERACA

 Jakarta,

Pemerintah Perancis bukan serta merta hanya ingin membawa investasi baru. Namun juga "membentengi" kepentingan bisnisnya yang sudah ada di Indonesia, seperti Carrefour. “Adapun perusahaan kami yang sudah ada di Indonesia seperti  Carrefour. Kami akan menaikkan investasi di Indonesia ke level yang signifikan,” Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri  Perancis Christine Lagarde kepada wartawan di Jakarta,27/2.

 Menurut Lagarde, Pemerintah Perancis  menilai kapasitas kerjasama ekonomi dengan Indonesia masih bisa ditingkatkan. Ini  dikarenakan, nilai investasi dan perdagangan antar kedua negara masih terbilang  kecil. "Begitu juga untuk perdagangan yang masih terlalu kecil," tambahnya.

 Yang jelas, Lagarde membawa sebanyak 40 anggota delegasi yang berasal dari  pengusaha yang bergerak di bidang peluncuran satelit peramalan cuaca dan  satelit pertahanan serta bidang energi, transportasi seperti kereta api dan konstruksi.

 Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui perdagangan  Indonesia-Perancis  2004-2009 masih defisit. Ekspor Indonesia ke  Perancis meliputi  elektronik, barang-barang industri kayu, garmen, hingga  sepatu. Terkait dengan  ekspor, pemerintah akan berupaya meningkatkan kualitas  ekspor dengan mengurangi ekspor dalam bentuk barang mentah. “Kita akan meperbaiki eksport Indonesia. Kita tidak lagi  mengeksport bahan baku atau bahan mentah, tapi setelah ada penambahan nilai yang diolah di dalam negeri,”katanya.

  Pertemuan tersebut membahas kerangka kerja G20 mengenai  pertumbuhan yang  tinggi, berkelanjutan, dan seimbang. Selain itu, pertemuan  juga membahas tantangan pembangunan yang meliputi ketahanan pangan,  infrastruktur, dan financial  inclusion. Lagarde  meminta semua negara mewaspadai aksi spekulasi atas harga komoditas.

 Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo menyebutkan,  dalam investasi di Halmahera itu, perusahaan Perancis, Eramed, akan bekerja  sama dengan Mitsubishi dari Jepang dan PT Antam (BUMN).  “Jadi, ada dua perjanjian investasi yang akan  benar-benar direalisasikan  dengan  Perancis,” tandasnya

 Gubernur BI Darmin menangapi, hal itu disebabkan sudah  banyak instrumen keuangan yang berbasiskan komoditas di pasar keuangan dalam  bentuk derivatif. Itu sama sekali tidak berbasiskan kondisi pertanian  fundamental. “Bersama Menkeu, kami fokus pada kebijakan ekonomi dan isu  finansial. Selain itu, kami juga menyinggung pengamanan pangan, pemulihan  keuangan dunia, tekanan akibat perubahan iklim, dan spekulasi harga  komoditas," katanya. **ruhy

 

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…