Taksi Online Tawar Menawar di Bandara

Ketika kami mendarat di Bandara Halim, Jakarta, beberapa waktu lalu, mencoba menghubungi taksi online (GrabCar) untuk perjalanan ke rumah di Bekasi. Saat sang supir taksi itu mengonfirmasi via telepon, dia bicara minta ongkosnya ditambah dari yang tertera di aplikasinya, kemudian kami bertanya berapa tambahnya? Lantas jawaban si supir taksi minta ongkos menjadi Rp 170.000, padahal di aplikasi tercantum tarifnya sebesar Rp 130.000. Saat itu juga kami langsung cancel.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa pihak manajemen GrabCar tidak memberikan pelatihan etika pelayanan terbaik buat konsumennya. Pengalaman ini menunjukkan masih banyak supir GrabCar yang berperilaku seperti itu, khususnya di seputaran Bandara Halim. Si Supir selalu beralasan jalan tol ke Bekasi macet parah. Kalau begitu kenapa Anda melamar menjadi supir GrabCar? Kenapa tidak lamar jadi supir taksi konvensional saja?

Ronny Siregar, Bekasi Timur

 

BERITA TERKAIT

Jaga Persaudaraan di NKRI

Sidang MK sudah selesai dan KPU sudah memutuskan Prabowo-Gibran resmi menjadi Presiden RI periode 2024-29. Artinya, masyarakat di kalangan bawah…

Wabah DBD di Jabodetabek?

Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…

Semua Pihak Harus Legowo

Hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sudah final diumumkan kemarin, dimana Paslon 02 dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Pilpres 2024 secara sah…

BERITA LAINNYA DI

Jaga Persaudaraan di NKRI

Sidang MK sudah selesai dan KPU sudah memutuskan Prabowo-Gibran resmi menjadi Presiden RI periode 2024-29. Artinya, masyarakat di kalangan bawah…

Wabah DBD di Jabodetabek?

Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…

Semua Pihak Harus Legowo

Hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sudah final diumumkan kemarin, dimana Paslon 02 dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Pilpres 2024 secara sah…