Sahamnya Disuspensi BEI - KIOS Bilang Refleksi Minat Cukup Tinggi

NERACA

Jakarta – Lantaran mengalami kenaikan harga saham dan waran di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya melakukan penghentian sementara atau suspensi saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan seri I KIOS (KIOS-W) pada perdagangan Selasa (17/10). Penghentian sementara dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, suspensi bertujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham KIOS dan waran seri I KIOS-W. “Para pihak yang berkepentingan diharapkan selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," ujar Irvan.

Perdagangan saham Senin (16/10) awal pekan kemarin, saham KIOS ditutup di level Rp 2.120 per saham. Artinya, sejak melantai di BEI pada 6 Oktober lalu, harganya sudah melejit 278%. Sementara menurut manajemen KIOS, peningkatan harga kumulatif ini sebagai refleksi minat yang tinggi investor retail di Indonesia ke perusahaan startup teknologi. “Kioson adalah emiten pertama dari startup teknologi yang sahamnya bisa dibeli investor retail di Indonesia. Artinya, minat investasi ke startup teknologi memang sangat tinggi selama ini, namun tidak tersalurkan. Kami berharap minat yang tinggi ini bisa memberikan motivasi bagi startup lain untuk mempertimbangkan melantai di pasar modal Indonesia,”kata Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Jasin Halim.

Tak lama setelah mulai melantai di pasar modal, pada 12 Oktober lalu, Kioson juga mengumumkan akuisisi terhadap PT Narindo Solusi Komunikasi (Narindo). Hal ini pula yang tampaknya membuat pergerakan harga saham KIOS di pasar bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) dan begitu juga warannya.

Jasin mengatakan bahwa akuisisi saham sebanyak 99% ini akan memperkuat bottom line perseroan. Kioson menargetkan pertumbuhan revenue sebanyak 1.900 persen (yoy), menjadi Rp 500 miliar pada akhir 2017. “Akuisisi ini berperan strategis untuk memperkuat infrastruktur kami di daerah melalui aset yang sudah dimiliki Narindo. Dengan keberadaan Narindo yang fokus di agregator e-voucher, artinya Kioson telah menjaga bisnis perusahaan sejak dari hulu, sehingga kami harapkan dapat melihat ini akan mengamankan bottom line Kioson,” jelasnya.

Asal tahu saja, peningkatan harga saham KIOS sudah terjadi sejak akhir pekan kemarin ditutup di level Rp 450 di hari perdagangan pertamanya pada 4 Oktober dan terus naik hingga ditutup di level Rp 2.120 pada 16 Oktober kemarin. Sementara KIOS-W ditutup di level Rp 1.690 pada Senin (16/10).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…