Permintaan KPR Tumbuh - SMF Terbitkan Obligasi PUB Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta – Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Mulligriya Finansial (SMF) menerbitkan obligasi dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjulan (PUB) IV lahap II Tahun 2017 senilai Rp1 triliun. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, minat investor untuk berivestasi pada surat utang SMF cukup tinggi, terlihat dengan adanya kelebihan permintaan (oversubscribe).”Final book building kami untuk obligasi PUB IV tahap II tahun 2017 melebihi target yaitu mencapai Rp3,882 triliun, namun yang bisa kami serap sebesar Rp1 triliun, sesuai target," ujar Ananta Wiyogo di Jakarta, Senin (16/10).

Dia menyampaikan bahwa penerbilan obligasi itu merupakan bentuk komitmen dari SMF sebagai penyedia likuiditas jangka menengah panjang bagi penyalur KPR dalam ragka mendukung kelersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.”Penerbitan obligasi SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah," ucapnya.

Disebutkan, obligasi itu terdiri atas dua seri, yakni seri A senilai Rp327 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% berjangka waktu 370 hari. Sedangkan untuk seri B sebesar Rp673 miliar dengan tingkat bunga 7,25% berjangka waktu 3 tahun. Ananta Wiyogo juga mengatakan bahwa pihaknya merencanakan untuk menerbitkan obligasi berikutnya pada kuartal pertama 2018 mendatang dengan nominal penerbitan disesuaikan dengan kebutuhan Iikuiditas.

Hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 29 kali dengan total Rp19,2 triliun. Melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan, lanjut dia, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR sampai dengan 30 September 2017 kumulatif mencapai Rp32,64 triliun terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp8,155 triliun, dan penyaluran pinjaman sebesar Rp24,488 triliun, dimana dana yang telah dialirkan telah membiayai 672.109 debitur dari Aceh sampai Papua.

Sementara sampai bulan September kemarin, SMF telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 18% dibandingkan priode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini antara lain didorong oleh kebutuhan rumah tinggal yang masih sangat tinggi di dalam negeri. Dengan begitu, permintaan produk KPR di masyarakat juga terus meningkat. Alhasil, kebutuhan pendanaan jangka panjang dari lembaga penyalur KPR pun turut terkerek.

Sampai tutup tahun nanti, SMF sendiri mematok target penyaluran pinjaman sebesar Rp 5,7 triliun. Artinya dalam tempo sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan sudah merealisasikan 73,6% dari target tahunan. Untuk menggenjot pinjaman di sisa tahun ini, kata Ananta, pihaknya berupaya mendorong kerja sama yang lebih solid dengan sejumlah penyalur KPR. Termasuk di antaranya dengan sejumlah bank pembangunan daerah (BPD).

Sampai saat ini, SMF sudah menyalurkan pinjaman kepada sebelas BPD. Meski begitu, pihaknya mencoba membuka lebih banyak peluang lagi, antara lain dengan melakukan program pelatihan KPR kepada 23 BPD.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…