Darmin Prediksi Inflasi Dibawah 4%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan laju inflasi Indonesia bergerak ke arah yang semakin baik atau diproyeksikan berada di bawah 4 persen. "Artinya inflasi mungkin mengarah ke 3,8 persen untuk tahunan. Memang tahun ini tahun yang baik dari segi pangan," kata Darmin ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/10).

Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut menjelaskan salah satu ciri tahun yang baik dari segi pangan adalah kondisi hujan sepanjang tahun yang cukup atau tidak terlalu banyak. "Di awal tahun sekitar Maret dan April (hujan) agak terlalu banyak. Memang tahun ini panen terjadi agak terlalu cepat. Februari akhir sudah mulai panen sehingga banyak sekali gabah yang belum kering atau tidak bisa dikeringkan karena panennya waktu musim hujan," kata dia.

Darmin mengatakan bahwa kondisi musim setelah periode musim panen Febuari bergerak ke arah yang lebih baik untuk pangan. Hal tersebut terutama berpengaruh pada produksi padi. "Sehingga kelihatannya tahun ini kita tidak akan mengimpor beras. Kecuali beras-beras khusus, seperti beras untuk penderita diabetes, dan lain-lain," ujar dia.

Darmin justru khawatir dengan segala jenis cabai dan bawang yang terindikasi mengalami penurunan harga karena musimnya yang dinilai bagus bagi produksi komoditas tersebut. Ia mengatakan pada tahun lalu harga cabai rawit agak mahal karena hujan yang terlalu sering justru menyebabkan cabai membusuk. Pada tahun ini, kata Darmin, harga cabai malah berada di bawah normal karena musimnya bagus. "Sehingga inflasinya masih oke. Kita akan bergerak ke bawah angka 4 persen," kata Darmin. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2017, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, sehingga inflasi untuk tahun kalender 2017 menjadi sebesar 2,66 persen.

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan pergerakan inflasi sampai dengan akhir tahun akan berada pada kisaran 4 persen sampai 4,25 persen, atau lebih rendah dari target pemerintah. “Proyeksi inflasi sampai akhir tahun ini ada di range 4 persen-4,25 persen. Tapi ini semua bergantung pada dua faktor,” kata Bhima.

Dua faktor atau syarat supaya laju inflasi terkendali, Bhima mengakui, pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik, serta elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi hingga akhir tahun meski harga minyak mentah sudah menembus di atas US$ 50 per barel. Itu yang pertama. “Kedua, kurs rupiah harus bisa dijaga karena 70 persen bahan baku industri, rata-rata impor. Kalau rupiah terdepresiasi, harga jual barang industri bisa naik, jadi lebih mahal, dan jadi cost push inflation,” dia menjelaskan.

Sementara untuk gejolak harga pangan (volatile food), Bhima menambahkan, akan ada tantangan cuaca sampai dengan tahun depan. Namun demikian, secara umum pasokan bahan pangan diperkirakan cukup aman, terutama komoditi beras. “Kalaupun nanti ada kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru, itu hanya bersifat musiman saja, jadi wajar,” ucap dia.

 

BERITA TERKAIT

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal NERACA Magetan - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal NERACA Magetan - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…