Pengrajin Perak Celuk Didorong Manfaatkan KITE

Pengrajin Perak Celuk Didorong Manfaatkan KITE

NERACA

Gianyar – Kerajinan perak Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali diharapkan dapat kembali berjaya. Penyelenggaraan Celuk Jewellery Festival 2017, Jumat (13/10) bisa menjadi momentum mengangkat geliat Desa Celuk sebagai pusat kerajinan perak di Bali.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga pada pembukaan Celuk Jewellery Festival 2017, Jumat (13/10) di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali. Celuk Jewellery Festival 2017 merupakan penyelenggaraan tahun kedua setelah tahun lalu mendapat sambutan dari masyarakat. Festival ini  diikuti oleh lebih banyak pengrajin perak dengan kualitas yang semakin meningkat.

“Harapan saya masyarakat Celuk bisa menangkap geliat ini dan saya melihat anak-anak muda memotori festival ini. Hal seperti ini memang harus dilakukan,” kata Puspayoga.

Dia mengatakan pemerintah hanya bisa memberi dukungan regulasi seperti halnya program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Program yang diluncurkan Januari 2017 oleh Presiden Joko Widodo telah memfasilitasi 37 UKM. Dari 37 UKM yang mendapat fasilitas KITE, sebanyak 13 pelaku usaha berasal dari Bali dan tiga adalah pengrajin perak dari Celuk.

Program KITE merupakan program pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Program ini memberikan kemudahan impor sehingga menurunkan biaya produksi, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya volume produksi dan daya saing.

Puspayoga menegaskan program KITE harus bisa dimanfaatkan oleh pengrajin Celuk sebab bahan baku perak masih impor. Dia juga mendorong agar koperasi berperan sebagai importir  agar tidak semua pengrajin bertindak sebagai importir dan ini akan menurunkan biaya. 

“Jadi kalau ada satu yang mengelola mungkin koperasi dan anggota koperasi membeli impor bisa cepat dilakukan karena skemanya sudah disiapkan oleh pemerintah melalui KITE,” kata Puspayoga.

Dia juga menekankan Celuk bisa menarik wisawatan jika dikelola dengan bagus. Ini tentu tergantung pada marketing. Namun, dia menilai Celuk merupakan desa pengrajin perak yang sudah berusia lebih 100 tahun sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan karena sudah punya nama. Bahkan, jika sekarang dikenal dengan istilah OVOP (One Village One Product), maka Celuk sudah mengenal OVOP sejak 100 tahun lalu.

Bupati Gianyar AA Gede Agung Bharata mengatakan Celuk Jewellery Festival 2017 merupakan momentum untuk mengangkat pengrajin perak dan emas Celuk dan menjadikan Celuk sebagai tujuan wisata.

Menurutnya usaha kerajinan perak dan emas Celuk mengalami kelesuan, teknologi sangat terbatas, pemasaran kurang dan pemahaman terhadap regulasi lemah. Namun, Agung Bharata yakin kerajinan Celuk akan bangkit kembali karena kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

Celuk Jewellery Festival 2017 berlangsung 13 – 15 Oktober mengangkat tema Mahakarya Mustika Nusantara menampilkan produk kerajinan perak dan emas karya pengrajin  dari Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali. Hadir Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Dyah Pitaloka. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…