DPMPTSP Kota Sukabumi Terus Berikan Kemudahan Perizinan

DPMPTSP Kota Sukabumi Terus Berikan Kemudahan Perizinan

NERACA

Sukabumi - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi terus memberikan kemudahan pelayanan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di kota mochi tersebut. Apalagi, dari 42 izin yang ada, hanya dua izin yang dikenakan retribusinya, yakni IMB dan trayek, dan yang sisanya di bebaskan (gratis).

"Itu salah satu untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat atau investor yang akan menanamkan modalnya, apalagi kita bebaskan (gratis) beberapa izin seperti izin gangguan, dan lainya," ujar kepala DPMPTSP Beni Haerani kepada Neraca di ruang kerjanya, Jumat (13/10).

Beni mengatakan, dalam permohonan izin, masyarakat atau investor bisa langsung melalui online, sehingga nantinya masyarakat juga akan tahu apa saja yang menjadi persyaratan untuk mengajukan permohonan."Jika administrasi pemohon sesuai, izin akan cepat juga keluar, apalagi online itu sangat transparan. Atau ingin lebih jelas bisa datang langsung ke kantor kami," imbuh Beni yang juga didampingi oleh Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Kota Sukabumi Endang Toib,

Beni juga tidak memungkiri, jika nanti pembangunan jalur ganda (double track) kereta api, Bogor-Sukabumi, jalan tol dan pembangunan lapangan terbang. serta pembangunan jalan tol Bogor-Kota Sukabumi selesai sekitar tahun 2019 dan sampai ke Bandung tahun 2020. akan banyak para investor yang akan berdatangan ke Sukabumi, tidak menutup kemungkinan akan banyak pelaku usaha khususnya di bidang jasa. Saat ini saja sudah banyak investor yang menanamkan modalnya di bidang jasa, seperti halnya properti dan lainya.

"Sudah banyak hotel berkelas, perumahan termasuk dunia perbankan berdiri di sini (kota Sukabumi). Apalagi, Kota Sukabumi tergolong kota yang menjanjikan untuk para investor. Itu baru jalan Bocimi, apalagi ditambah dengan jalur ganda (double track) kereta api, Bogor-Sukabumi serta pembangunan lapangan terbang. Makanya pemerintah pusat meminta kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat, untuk menyediakan layanan khusus untuk di daerah dalam hal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, itu untuk memberikan informasi kepada investor mengenai peluang investasi di daerah," jelas Beni.

Sementara investasi yang masuk sampai dengan semester tiga di tahun 2017 melalui non spipise mencapai Rp147 miliar lebih dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1845 orang."Investasi yang masuk sampai semester tiga itu mencapai Rp147 miliar lebih. Jumlah sebesar itu bisa dikatakan sudah melebihi target yang sudah ditentukan," jelas Beni.

Lebih lanjut Beni menjelaskan, maksud dari non spipise tersebut, yaitu permohonan ijin baru dikeluarkan oleh DPMPTSP yang usahanya dibawah Rp500 juta, seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan sejenis lainya."Bisa juga dikatakan non spipise itu yang datanag langsung ke kentor kami, berbeda dengan spipise karena itu izinya melalui online langsung," terangnya.

Disisi lain beni juga terus melakukan konsolidasi kedalam, serta memberikan wawasan untuk para sumber daya manusianya, agar mereka betul-betul memahami fungsi dari pelayanan itu apa."Ya, intinya sama-sama belajar saling memberikan pengetahuan hal ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik," akunya.

Beni juga menghimbau kepada pengusaha yang sedang menjalankan proyeknya, agar memasang papan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), apalagi jangan sampai terjadi adanya pekerjaan tapi IMB nya tidak diurus."Makanya saya wanti-wanti agar semua menyangkut pembangunan, segala izin harus dilengkapi dulu," tegasnya.

Jika melihat data lanjut Beni, jumlah pelaku investor ke Kota Sukabumi selalu meningkat pertahunnya. Artinya selalu melebihi target yang sudah ditentukan. Kecuali untuk penanamn modal asing (PMA) sampai sekarang kosong, berbeda dengan Penanaman modal dalam negeri (PMDN) selalu over target."Sebagai gambaran saja selama tahun 2016 PMDN mencapai Rp309,914,908,491, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 3.826 orang dengan jumlah 755 perusahaan. Sedangkan PMA kosong di Kota Sukabumi disebabkan sudah tidak ada ruang untuk investor mendirikan pabrik," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…