Perluas Pengembangan Pabrik - Sido Muncul Kepincut Aset Nyonya Meneer

NERACA

Jakarta –Ekspansi bisnis PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus meluas. Selain merilis produk baru, berbekal modal yang cukup tebal, produsen jamu ini mengaku telah membeli salah satu aset PT Perindustrian Nyonya Meneer yang tengah pailit dalam lelang beberapa waktu lalu.

Direktur SIDO, Irwan Hidayat mengatakan, aset yang dibeli adalah Taman Djamoe Indonesia (TDI) yang terletak di Raya Semarang - Bawen Kilometer 28 Kelurahan Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Adapun TDI merupakan kebun aneka tanaman jamu yang dikelola oleh Ibu Meneer dari tahun 1970 yang hasilnya dipasok untuk keperluan produksi jamu perusahaan.

Irwan menjelaskan, alasan pembelian TDI itu lantaran terletak di kawasan pabrik milik SIDO. "Sangat dekat dengan pabrik kami yang sering dikunjungi oleh 7.000 mahasiswa per tahun,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Meski begitu, ia mengaku belum tahu akan diapakan aset senilai Rp 21,9 miliar. Bahkan saat proses lelang, Irwan bilang, sudah berkomunikasi dengan Charles Saerang, Presdir Nyonya Meneer. Iwan pun mengaku, pihaknya lah yang satu-satunya tertarik dalam pelelangan TDI tersebut. "Sepertinya cuma saya saja yang ikut lelang untuk aset itu," ungkapnya.

Sepanjang tahun ini, SIDO disibukkan dalam pengembangan pabrik baru. Tahun ini  saja, perseroan menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar yang bersumber dana dari IPO. Sementara sebagian besar dana IPO dihabiskan untuk proyek perluasan pabrik di Jawa Tengah, khususnya untuk mesin produksi dan bangunan. Pabrik ini memproduksi obat herbail cair termasuk merek Tolak Angin di dalamnya. Pabrik ini ditargetkan akan selesai di tahun ini.

Maka tidak heran, membeli aset Nyonya Meneer menjadi pilihan dalam pengembangan pabrik baru dan tidak tertutup kemungkinan mengakuisisi Nyonya Meneer, meski sebelumnya Direktur Keuangan Sido Muncul, Venancia Sri Indijati membantah kabar bila perseroan mengakuisisi Nyonya Meneer. Menurut Venancia, meski bergerak di bisnis jamu, Nyonya Meneer dan Sido Muncul memiliki perbedaan. Selama ini Nyonya Meneer bergerak di bisnis jamu tradisonal. Sementara porsi jamu tradisional di Sido Muncul hanya sebesar 15%. Sisanya yaitu sebesar 85% merupakan produksi jamu modern.”So far kami jalan seperti biasanya karena produknya berbeda. Produksi jamu tradisional sebagian kecil, yang lainnya sudah kami modernisasi," kata Venancia.

Dari sisi pasar, diakui Sido Muncul produk jamu tradisional masih memiliki pasar dan permintaan. Namun bila dibandingkan jamu modern seperti Tolak Angin, tentu saja pasarnya kalah besar. Sebagai informasi, pengadilan Niaga Semarang, Jawa Tengah menyatakan PT Nyonya Meneer pailit karena dinilai tak sanggup membayar utang kepada para kreditornya.

Wismonoto, anggota majelis hakim Pengadilan Niaga Semarang yang menyidangkan perkara ini mengatakan, setelah diputus pailit, selanjutnya pengelolaan perusahaan diserahkan kepada tim pengurus dan kurator untuk proses tahapan selanjutnya.”Kalau dinyatakan pailit, semua aset Nyonya Meneer harus dikelola oleh kurator. Diambil alih oleh kurator lalu dilelang, hasil lelang berupa uang dibayarkan ke kreditur sesuai porsinya,” kata Wismonoto. (kont/bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…