KOTA PALEMBANG - Praktisi: Masyarakat Harus Kenali Modus Investasi Bodong

KOTA PALEMBANG

Praktisi: Masyarakat Harus Kenali Modus Investasi Bodong

NERACA

Palembang - Masyarakat dinilai harus mengenali modus kejahatan berkedok investasi bodong yang menawarkan keuntungan berlipat dalam periode tertentu karena umumnya memiliki kesamaan.

Chief Business Officer RFB Teddy Prasetya mengatakan, umumnya investasi bodong menawarkan keuntungan di atas 10 persen dan sangat tidak logis."Ambil contoh yang saat ini sedang terjadi yakni kasus First Travel pemberangkatan umrah. Harga yang ditawarkan benar-benar tidak masuk akal yakni Rp13 juta, padahal ongkos tiket pesawat saja seharga Rp17 juta-an," kata dia di Palembang, Kamis (12/10).

Ia menjelaskan bahwa cara penipuan yang dilakukan First Travel ini sebenarnya bukan hal yang baru dalam kejahatan finansial karena telah terjadi sejak abad 19. Pemilik investasi akan terus menerus menggaet anggota baru untuk memberangkatkan umroh anggota lama.

"Lantas apa yang terjadi, akhirnya akan meledak karena ketidakmampuan pemilik terus menerus menggaet member baru. Biasanya kejahatan ini akan terbongkar setelah merenggut banyak korban. Contohnya kasus First Travel yang mampu menggaet 5.000 nasabah, dan kasus Koperasi Pandawa dengan uang mencapai triliun rupiah," kata dia.

Untuk itu para stakeholder harus aktif mengedukasi masyarakat dalam bentuk sosialisasi literasi keuangan. Menurut dia, berbagai kasus investasi bodong secara langsung telah merusak citra industri keuangan sehingga menimbulkan fobia di masyarakat.

"Upaya untuk menghilangkan fobia ini terus dilakukan pemerintah, salah satunya dengan membentuk Tim Satgas Waspada Investasi yang diketuai OJK dengan anggota lembaga-lembaga penegak hukum," kata dia.

Akan tetapi, upaya ini tetap tidak cukup karena faktanya masih ada saja masyarakat yang tertipu, apalagi aturan hukum sifatnya delik aduan."Untuk itu peran media massa sangat dibutuhkan untuk turut mengedukasi masyarakat," ujar dia. Ant

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…