Asuransi Tani, Cara Untuk Hindari Kerugian

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan asuransi tani akan menghindarkan petani dari kerugian selama melakukan kegiatan produksi pertanian sehingga produktivitas tetap terjaga. Amran dalam rangkaian acara peluncuran kartu tani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10), juga memberikan asuransi tani bagi petani di kawasan lumbung padi Jawa Barat itu. "Asuransi tani ini yang pertama dalam sejarah. Asuransi ini kami siapkan untuk sapi, sawah agar petani terhindar dari kerugian. Kalau kena banjir atau hama diganti," katanya.

Menurut Amran, asuransi tani yang dikelola PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu merupakan wujud program Presiden Jokowi yang ingin agar pemerintah selalu hadir di sisi petani. Menteri BUMN Rini Soemarno, dalam kesempatan yang sama menuturkan sejumlah program memang tengah dikerahkan untuk merealisasikan keinginan Presiden Jokowi untuk menyederhanakan dan memakmurkan petani.

Program mensejahterakan petani melibatkan sinergi tiga kementerian, yakni Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). "Jadi dari mulau menanam, pascapanen, penjualan, kami harap petani bisa ikut berpartisipasi," ucapnya, berharap.

Rini menjelaskan, pemerintah memberikan asuransi tani, kartu tani, serta program mewirausahakan petani di Kabupaten Ciamis untuk 14 gabungan kelompok tani di Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Panumbangan sebagai langkah awal. Ada pun di Jawa Barat, program serupa akan dimulai di sembilan kabupaten dengan pengelolaan langsung dari sejumlah BUMN. "Jadi di Ciamis dan Indramayu itu dipegang Bank Mandiri. Perum Bulog akan mengelola Majalengka, PT Pupuk Indonesia di Karawang, BTN di Purwakarta, BRI di Tasikmalaya, BNI di Garut serta PT Rajawali Nusantara Indonesia di Cianjur," paparnya.

Rini menambahkan, program mewirausahakan petani diharapkan dapat memberi nilai tambah ekonomi bagi para petani. "Mereka dapat pendapatan lebih dan aktivitasnya bukan hanya dari padi, jual beras tapi juga bekerja sama dengan BUMN yang punya aktivitas lain seperti penjualan BBM atau elpiji," ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar mengapresiasi program yang diimplementasikan di Kabupaten Ciamis. Asuramsi tani sendiri diharapkan menjadi pengalihan risiko produksi pertanian demi mendongkrak produktivitas petani. "Petani kalau gagal dapat ganti rugi, ini bagus sebagai pengalihan risiko. Di tengah permintaan yang menigkat dan luas baku lahan sawah dan kualitas yang menurun, memang perlu upaya terobosan," imbuhnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…