NERACA

Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menawarkan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berlokasi di stasiun Pasar Senen dengan harga mulai dari Rp224 juta sampai dengan Rp252 juta.”Harga untuk hunian MBR sekitar Rp7 juta per meter per segi," kata Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno di Jakarta, kemarin.

Tingginya permintaan hunian untuk MBR menjadi alasan bagi perusahaan BUMN sektor karya dan PT KAI (Persero) bersinergi guna memanfaatkan lahan idle KAI. Nantinya, hunian yang bakal dibangun antar kerjasama sinergis BUMN akan terintegrasi dengan stasiun kereta api (TOD/transit oriented development).

Direktur Utama PT Wika Bangunan Gedung,  Nariman Prasetyo mengatakan, Wika Gedung akan mengelola lahan KAI di stasiun Pasar Senen seluas 6 hektar. Pengembangan lahannya akan dilakukan dalam dua tahap. Pada kesempatan serupa Manajer Investasi dan Properti Wika Gedung Prata Kadir menambahkan, pada tahap pertama, Wika Gedung akan membangun tiga tower di mana satu tower diperuntukkan hunian MBR dan dua tower untuk apartemen sederhana milik (anami). Total hunian tiga tower sekitar 1.362 unit.

Untuk hunian MBR, terdapat sekitar 480 unit yang ditawarkan dengan dua tipe masing-masing 32 meter per segi dan 36 meter per segi. Sementara anami dialokasikan sebanyak 882 unit yang terdiri dari 22 meter per segi dan 36 meter per segi. Sementara Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro memgapresiasi sinergi yang terjaiin dan berharap pengembangan TOD Pasar Senen akan menghadirkan manfaat bagi masyarakat dan memperkuat iini bisnis kedua BUMN. “WIKA sebagai sa;lah satu perusahaan infrastruktur terkemuka di Indonesia telah kami percaya untuk mengembangkan kawasan hunian yang terintegrasi dengan infrastruktur transportasi kereta api miiik KAI," ujar Edi.