Indonesia Penyumbang Imigran Terbesar ke 2 di ASEAN

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Dunia mencatat pekerja imigran asal Indonesia merupakan terbesar kedua di ASEAN setelah Myanmar. Indonesia menyumbang sebesar 18 persen atau setara 1,2 juta tenaga kerja dari 6,5 juta imigran yang tersebar di Malaysia, Singapura dan Thailand. Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Wilayah Asia Timur dan Pasifi Sudhi Shetty mengatakan, Indonesia masih terbelit sistem birokrasi yang rumit sehingga banyak pekerja imigran asal Indonesia yang berstatus ilegal.

"Indonesia dapat meningkatkan koordinasi antarinstansi terkait dan merampingkan prosedur," katanya, dalam video konference, di Jakarta, Senin (9/10). Menurutnya, kebijakan yang tepat dari negara-negara pengirim dapat memperoleh keuntungan ekonomi dari migrasi keluar, dan memberikan perlindungan kepada warga negaranya yang memilih bermigrasi untuk mencari pekerjaan. Pasalnya, sebesar USD62 miliar dalam bentuk remitansi terkirim ke negara ASEAN pada 2015.

Remitansi menyumbang 10 persen dari PDB di Filipina, tujug persen di Vietnam, lima persen di Myanmar dan tiga persen di Kamboja. "Kebijakan yang tidak cocok dan lembaga yang tidak efektif akan mengakibatkan kawasan ini menghadapi kemungkinan kehilangan peluang untuk menarik keuntungan secara maksimal," tambah dia.

Selain itu, masih banyak pekerja migran ASEAN yang berketerampilan rendah dan tidak memiliki dokumen resmi mencari peluang ekonomi di sektor konstruksi, perkebunan dan jasa rumah tangga. Pekerja dengan profesi yang memiliki keterampilan tinggi seperti dokter, perawat, insinyur, arsitek, akuntan dan tenaga kerja pariwisata hanya sebesar lima persen.

Adapun Myanmar berada di posisi pertama sebagai penyumbang pekerja migran terbesar di ASEAN dengan prosesntase sebesar 33% setara dengan 2,2 juta pekerja migran. Sementara Thailand menjadi destinasi para pekerja migran sebesar 55 persen atau setara dengan 3,68 juta pekerja migran. Sedangkan pekerja migran yang masuk ke Indonesia hanya 67.000 orang.

 

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…