Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya akan Dibangun 2018

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek Kereta Api (KA) semi cepat Jakarta-Surabaya sudah bisa dimulai tahun depan dengan target awal Jakarta-Semarang selama dua tahun mulai 2018. "Hasil diskusi terakhir dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya adalah menggunakan jalur eksisting dan bisa dimulai 2018," katanya kepada pers di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur, akhir pekan kemarin.

Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sumenep dengan sejumlah agenda, termasuk singgah di Bandara Trunojoyo, Minggu. Menurut Menhub Budi, proyek KA Semi Cepat saat ini sedang dilakukan studi dan tim Jepang dilaporkan menuntaskannya pada akhir November. "Proyek ini cepat dan murah sekaligus menyelesaikan banyak hal seperti persoalan lintas sebidang di Jakarta-Surabaya sebanyak 800 titik, " katanya.

Jadi, tegasnya, pekerjaan lintas sebidang ini sudah bisa dimulai awal 2018. Artinya, sebagai bagian dari proyek KA Semi Cepat ini sudah dimulai. "Prediksi kami untuk Jakarta-Semarang bisa dalam dua tahun, termasuk elektrifikasi di jalur rel ganda yang sudah ada. Kemudian, Semarang-Surabaya dua tahun berikutnya" katanya. Menhub juga menegaskan, KA Semi Cepat tersebut untuk Jakarta-Surabaya akan ditempuh dalam waktu lima jam dengan kecepatan minimal 140 km/jam. "Untuk sementara Jepang, sanggupnya maksimum 120 km/jam, " katanya.

Menhub Budi Karya juga menambahkan, perkiraan investasi untuk proyek itu sekitar Rp60 triliun, termasuk sekitar Rp20 triliun untuk 800 lintas sebidang kereta api Jakarta-Surabaya. "Ini (investasi) ada penurunan dari sebelumnya Rp80 triliun, " katanya. Libatkan PUPR Menhub Budi Karya menambahkan, khusus untuk pekerjaan lintas sebidang kereta api baik berupa jalan bawah jembatan (under pass) atau jalan layang di atas jembatan (fly over). "Kita akan sharing dengan Kementerian PUPR untuk urusan lintas sebidang ini karena PUPR juga berkepentingan, " katanya.

Terkait dengan titik lintas sebidang ini, kata Budi, nanti penetapannya akan dilaporkan ke Presiden Jokowi. "Perkiraan awal untuk per lintas sebidang Rp25 miliar atau sekitar Rp20 triliun untuk 800 lintas sebidang Jakarta-Suraba dengan lama pembangunan bisa dicicil hingga lima tahun atau lebih," kata Menhub Budi Karya.

Hingga kini, pemerintah dan perwakilan Jepang masih terus melakukan studi terkait pembangunan. Dalam rapat yang digelar sebelumnya di Kantor Wapres awal bulan ini, pembangunan kereta semi cepat diarahkan untuk dibangun diatas rel existing dan menggunakan mesin diesel karena pertimbangan biaya yang lebih murah dan memberikan manfaat tambahan untuk kota yang dilewati kereta. Namun, keputusan final pembangunan masih harus ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dengan rencana pembangunan rel di jalur existing, maka perkiraan nilai investasi diperkirakan dapat ditekan hingga setengah biaya dari perkiraan sebelumnya. "Bisa lebih [dari setengahnya]. Kalau [sebelumnya] kan bisa capai sampai Rp100 triliunan lebih," katanya. Dengan rencana pembangunan di jalur existing, pemerintah hanya harus menyelesaikan pembangunan sekitar 800 perlintasan sebidang di jalur rel utara Jawa serta merehabilitasi rel dan kereta. Pembangunan tersebut dinilai akan lebih murah dan cepat bila dibandingkan dengan usulan sebelumnya untuk menggunakan teknologi elektrifikasi dan dibangun melayang.

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…