NERACA
Jakarta – Sejak dibuat aturan kewajiban penggunaan kartu elektronik untuk transaksi tol, kartu uang elektronik (e-money) milik PT Bank Mandiri Tbk (Persero) ikut mengalami peningkatan cukup signifikan. Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengklaim bahwa penjualan kartu uang elektronik (e-money) meningkat pesat beberapa waktu belakangan ini. Hingga saat ini tercatat sekitar 9,7 juta keping kartu e-money Bank Mandiri yang beredar di masyarakat.
Rohan mengatakan, Bank Mandiri menguasai 60 persen dari total jumlah e-money di pasaran. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun menyusul diterapkannya aturan pembayaran non-tunai di gardu masuk jalan tol. "Total transaksi kira-kira sampai dengan bulan Agustus itu sekitar Rp 4 triliun, yang banyak gerakan non tunai untuk jalan tol ya. Kita perkirakan kartu itu dapat tumbuh 15 persen, jadi kira-kira nanti Rp 10 jutaan kartu akhir tahun," kata Rohan, di Jakarta, Senin (9/10).
Dengan demikian, lanjutnya, transaksi e-money Mandiri diperkirakan akan meningkat hingga mencapai Rp 6 triliun di akhir tahun nanti. "Kalau transaksinya dari Rp 4 triliun jadi sekitar Rp 6 triliun gitu," ujarnya. Dengan banyaknya kartu e-money yang beredar di pasaran, Rohan mengatakan bahwa profit yang diperoleh Bank Mandiri dari dana endapan kartu juga sangat besar. Selain itu, rata-rata saldo di kartu e-money Mandiri cukup besar berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000. "Mengendapnya tuh lumayan besar sama dengan transaksi itu (Rp 4 triliun) ya sekitar itu, dengan rata-rata saldo tiap kartu sekitar Rp 500.000 dan Rp 300.000." katanya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Rohan sempat mengatakan dengan semakin meningkatnya transaksi menggunakan e-money, pihaknya berharap kartu e-money Bank Mandiri yang beredar sampai akhir tahun bisa mencapai 11,5 juta kartu. Guna mendukung target tersebut, Bank Mandiri telah menyiapkan titik-titik pengisian ulang e-money yang banyak dan tersebar di berbagai wilayah, seperti jaringan ATM dan kantor cabang Bank Mandiri, toko-toko ritel, hingga ke gerbang tol untuk mendukung kelancaran transaksi non tunai.
"Seperti jaringan ATM dan kantor cabang Bank Mandiri, toko-toko ritel, di gerbang-gerbang tol Jabodetabek, Surabaya. Penggunaan e money sudah cukup awal untuk tol, parkir, toko ritel, transportasi. Jadi hopefully peningkatan market share bisa terus kita jaga," pungkasnya
NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…
Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…
TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…
NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…
Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…
TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…