Capaian Kontrak Baru Melesat - Saham PTPP Layak Dikoleksi Investor

NERACA

Jakarta – Pencapaian positif yang dilakukan PT PP Tbk (PTPP) memberikan sentimen positif terhadap kinerja harga saham di pasar modal. Pasalnya, keberhasilan perseroan membukukan sejumlah kontrak baru pada September 2017 membuat kontrak baru PTPP semakin kuat melampaui tren historis.

Analis BCA Sekuritas Michael Ramba dan Pandu Anugrah dalam riset 6 Oktober menyatakan, telah merevisi asumsi kontrak baru PTPP tahun 2017 menjadi Rp 41,7 triliun dari sebelumnya Rp 37,4 triliun. Kontrak baru tahun 2018 juga direvisi naik menjadi Rp 47,3 triliun dari sebelumnya 44,8 triliun. Hal tersebut didukung pencapaian kontrak baru selama sembilan bulan pertama 2017 yang cukup kuat yakni sebesar Rp 31,9 triliun.

Perusahaan berhasil menambahkan beberapa proyek pada September termasuk Rp 6,5 triliun dari Bandara Kulon Progo, Rp 497 miliar dari proyek Transmart Bali dan Rp 425 miliar dari jalan tol Gempol-Pasuruan. "Tidak sepertI rekan-rekannya dengan order book yang sepertinya cenderung melunak pada 2017-2018, momentum positif pertumbuhan dua digit sebesar 31% kemungkinan akan menopang PTPP," tulis Michael.

Menurutnya, laba bersih awal PTPP dalam delapan bulan pertama tahun ini sebesar Rp 836 miliar, mengindikasikan pencapaian laba bersih Rp 941 miliar pada kuartal III-2017, atau 61,2% dari target akhir 2017. Angka tersebut juga lebih tinggi dari rata-rata musiman yang mencapai 54%. Dengan kuatnya kontrak baru pada sembilan bulan pertama tahun ini, PTPP diprediksi akan menghasilkan order book solid, dengan ekspektasi mencapai Rp 91,3 triliun tahun ini dan Rp 110 triliun pada 2018.

Michael merekomendasikan buy saham PTPP dengan target harga Rp 4.400 per saham. Sebagai informasi, per 31 Agustus 2017, PTPP berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi mencapai Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 19% secara year-on-year dibandingkan pencapaian per 8 bulan 2016 sebesar Rp9,7 triliun. Perseroan mengungkapkan pencapaian tersebut dikontribusikan dari divisi konstruksi dan EPC di induk perusahaan mencapai sebesar 76,2% dari total pendapatan konsolidasi PTPP sebelum eliminasi, sedangkan 23,8% sisanya disumbangkan oleh entitas-entitas anak PTPP.

Sementara laba bersih per 8 bulan 2017 sebesar Rp836 miliar dibandingkan dengan pencapaian sebesar Rp530 miliar per 8 bulan 2016 yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 58% secara year-on-year. Pencapaian ini, kata Direktur Utama PTPP, Tumiyana, didorong oleh kemampuan operasional perseroan, di mana laba usaha PTPP selama 8 bulan 2017 berhasil mencapai Rp1,3 triliun. Sebagai catatan, perseroan mencatat laba usaha per semester I 2017 sebesar Rp889 miliar. “Perseroan akan terus mengejar keunggulan operasional untuk menjaga baik pertumbuhan pendapatan maupun kualitas laba di tengah pasar konstruksi yang kompetitif,”ujarnya.

Selain itu, perseroan mencatatkan posisi keuangan yang sehat dan kuat per 31 Agustus 2017. Dimana posisi kas dan setara kas termasuk investasi jangka pendek perseroan mencapai Rp5,7 triliun dengan total utang berbunga (interest bearing debt) sebesar Rp7,9 triliun dan modal sebesar Rp11,9 triliun. Dengan demikian, rasio gearing dan net gearing per 31 Agustus 2017 masingmasing mencapai 0,66x dan 0,18x. “Perseroan berkomitmen untuk menjaga kesehatan keuangan dan leverage tetap terkendali, sehingga PTPP dapat terus tumbuh dalam koridor keuangan yang sehat,”kata Tumiyana.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…