Kontrak Baru DGIK Capai 62,5% dari Target

NERACA

Jakarta - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) hingga akhir September 2017 membukukan kontrak baru mencapai Rp1,57 triliun. Disebutkan, perolehan tersebut setara 62,5% dari total target kontrak baru 2017 yang mencapai Rp 2,5 triliun. “Saat ini kami juga tengah membidik beberapa proyek SDA PUPR lainnya untuk mencapai target kontrak baru di 2017," kata Sekretaris Perusahaan DGIK, Djohan Halim di Jakarta, kemarin.

Ditambahkan, dengan tambahan kontrak lanjutan dari 2016 sebesar Rp3,15 triliun maka, total nilai kontrak yang dihadapi DGIK per September 2017 mencapai Rp4,72 triliun. Kontrak baru tersebut berasal dari kontrak proyek infrastruktur di Sumatera Barat dan Banten milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp358,7 miliar.

Ruang lingkup proyek ini meliputi konstruksi bangunan gedung pengamanan pantai Tiku, Padang, proyek normalisasi Sungai Batang Agam, Padang dan pengamanan pantai Jongor, Banten. Kontrak baru DGIK per September 2017 juga disumbangkan oleh proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dari PT Angkasa Pura I untuk pengerjaan paket dua yang terdiri dari pekerjaan struktur, arsitektur, MEP, dan infrastruktur dengan nilai Rp680 miliar.

Adapun proyek-proyek yang digarap DGIK saat ini antara lain adalah Gaia Hotel d Bandung, World Capital Tower Jakarta, Puri Orchard Apartment, Holland Village Jakarta, Nava Paark Aparment BSD City, Ciputra International, Embarcadero Apnartment. Selain itu, perseroan mengerjakan proyek Sarana Pengaman Pantai Tiku Padang, Sarana Pengendalian Batang Agam di Padang, PLTU Batang, GNCM Hotel Shangrila, The Element, Sudirman 7.8, dan Chadstone di Cikarang.

Kinerja keuangan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk dinilai cukup memuaskan. Pasalnya,  berhasil mencetak untung atau laba setelah menanggung rugi di tahun 2016 lalu. Perusahaan membukukan laba sebesar Rp 15,75 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini meningkat 399,55% year on year (yoy) dari Rp 3,15 miliar.

Meski begitu, pendapatan DGIK di separuh pertama tahun ini menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Di semester pertama lalu, DGIK mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp 526,53 miliar. Angka ini menurun 3,06% yoy dari sebelumnya Rp 543,17 miliar. Di sisi lain, perusahaan mencatat laba kotor setelah proyek kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp 78,13 miliar. Sementara EBITDA DGIK hingga 30 Juni 2017 lalu mencapai Rp 56,31 miliar.

Adapun sampai akhir kuartal II-2017 lalu, DGIK memiliki total aset sebesar Rp 1,68 triliun atau turun 17,72% yoy. Sedangkan total kewajiban turun 2,58% dibanding semester pertama tahun lalu menjadi Rp 901,25 miliar dan total ekuitas perusahaan merosot 28,51% yoy menjadi Rp 777,23 miliar. Belum lama ini, perseroan berhasil memperoleh tiga proyek baru dengan total Rp358,7  miliar. Tiga proyek infrastruktur yang berlokasi di Sumatera Barat dan Banten tersebut diperoleh melalui lelang terbuka di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…