Tawarkan Ke Investor Asing - M Cash Integra Bidik Dana IPO Rp 314 Miliar

NERACA

Jakarta – Satu lagi perusahaan starup yang bakal listing di pasar modal menyusul Kioson adalah PT M Cash Integra pada akhir Oktober mendatang. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investa,a Tbk (KREN) akan menawarkan 216,98 juta saham, atau maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perusahaan dalam aksi korporasi tersebut, mematok harga initial public offering (IPO) di kisaran Rp 1.300-Rp 1.450 per saham. Sehingga dana yang dibidik dari IPO mencapai Rp 282 miliar hingga Rp 314 miliar. Rencananya, perusahaan e-commerce ini akan menggunakan 60% dana IPO untuk keperluan belanja modal. Lalu, 30% dana IPO akan digunakan untuk membeli mesin, software dan infrastruktur teknologi informasi (TI). Sisanya sebanyak 10% digunakan untuk pengembangan kompetensi."Kami ingin melengkapi saluran distribusi dan mempertajam penetrasi pasar," ujar Martin Suharlie, Direktur Utama M Cash di Jakarta, kemarin.

Manajemen M Cash telah melakukan anchor roadshow untuk menawarkan saham perdananya. Managing Director M Cash, Jahja Suryandy mengatakan, roadshow ini digelar di Jakarta, Singapura dan Hong Kong. Dari roadshow itu, perusahaan mencatat permintaan yang masuk cukup besar, mencapai 7,2 kali lipat dari penawaran. "Permintaan kami tutup 27 September lalu,” tuturnya.

Dia mengatakan, seluruh peminat saham baru M Cash berasal dari investor institusi. Calon investor tersebut juga berasal dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Direktur Investment Banking Trimegah Sekuritas, David Agus selaku penjamin emisi efek IPO ini, menambahkan, valuasi price to earning ratio (PER) saham M Cash pada 2018 sekitar 22 kali hingga 24 kali.

Hingga April 2017, M Cash mencetak laba bersih Rp 3,2 miliar, naik 289,5% year on year (yoy). Penjualannya mencapai Rp 269,3 miliar, naik 152% yoy. Pada periode itu, perusahaan ini memiliki dana kas bersih Rp 45 miliar. Dalam bisnisnya, M Cash mengembangkan kios digital dan telah bekerjasama dengan 31.900 outlet modern dan 4,6 juta outlet tradisional. Tahun ini, perusahaan ingin menjangkau 1.000 titik baru untuk penyebaran kiosk sebagai layanan M Cash. "Kami sudah signing lebih dari 1.400 lokasi, dan sekitar 2.000 untuk tahun depan," ujar Jahja.

Diklaim Jahja, bisnis perusahaan cukup unik dan berbeda dari yang lainnya. M Cash disebutkannya merupakan kolaborasi dari empat sumber yakni telekomunikasi, modern ritel, jaringan yang modern, dan teknologi.”Setiap bisnis punya pesaing, kami sampaikan kami unik, M Cash kolaborasi empat sektor jadi satu. Kombinasi ini membuat kekuatan awal yang tinggi," katanya.

Rencananya, bookbuilding IPO M Cash akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2017. Targetnya, pada 20 Oktober, M Cash telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, masa penawaran umum saham dapat berlangsung pada 24 Oktober hingga 26 Oktober 2017. Sehingga, M Cash diharapkan bisa resmi tercatat di BEI pada 31 Oktober mendatang.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…