Bayar Utang Rp 500 Miliar - Express Trasindo Jual Aset Tanah14,5 Hektar

NERACA

Jakarta - Lunasi utang pinjaman ke Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 500 miliar, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) berencana untuk  menjual aset tanah yang dimilikinya seluas 14,5 hektare (ha).”Tapi ‎yang jelas itu aset yang tidak produktif. Tadinya itu mau dijadikan pool, tapi tidak terpakai. Jadi kalau bisa kita jual saja. Dapat uangnya untuk kurangi utang, bayar bunganya. Beban utang akan lebih ringan, sehingga cash flow bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif," ‎kata CEO Express Transindo Utama, Benny Setiawan di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyatakan bahwa dampai saat ini telah menjual lahan seluas 4 ha yang berlokasi di ‎Daan Mogot, Jakarta Barat. ‎Selain itu, Express juga menjual aset tak terpakai di Cibubur yang luasnya mencapai ‎9,3 ha dan seluas 1,2 ha di kota Kranggan, Bekasi. Aset itu bakal dijual demi mengurangi porsi utang ke BCA. ‎"Jatuh temponya masih panjang, tapi harus prudent. Utang ini kan bunganya jalan terus, sementara aset tidak produktif, sayang," turut Benny.

Tak hanya membayar utang, dana penjualan aset juga nantinya akan dialokasikan untuk reparasi kendaraan. ‎Perseroan juga mempunyai utang obligasi sebesar Rp994,3 miliar, di mana jatuh tempo surat utang tersebut pada tahun 2019.‎ Di samping itu, dalam rangka efisiensi ditengah melorotnya kinerja keuangan, perseroan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga kuartal ketiga tahun ini, perseroan telah melakukan PHK kepada sebanyak 400 karyawan. “Total pengangguran sampai kuartal III tahun ini sebanyak 400 orang. Tapi sudah stop, kita sudah dapat zona ideal,”ungkap Benny Setiawan.

Menurut Benny, perseroan melakukan pengurangan di 29 pool milik perusahaan. Sebelumnya, TAXI di setiap satu pool ada 55 karyawan yang kena pangkas, sekarang ini menjadi 25-30 orang.”Ini kan sekarang teknologi sudah maju, efisiensi menjadi keharusan. Misalnya dulu call center ada ratrusan tapi sekarang order enggak pakai telpon pakai aplikasi. Jadi buat apa banyak orang di call center. Itu contoh kecil,”jelasnya.

Benny melanjutkan, selain mengurangi jumlah pegawai di call center, lanjutnya, perseroan juga mengurangi jumlah karyawan yang ada di bengkel. Hal itu juga sejalan dengan pengurangan jumlah bengkel, dari posisi 27 bengkel menjadi 5 bengkel saja.”Dulu hampir setiap pool ada bengkel. Sekarang konsolidasi jadi buat bengkel yang besar agar bisa melayani pool di area terdekat. Kita buat besar profesional dan perbaikan unit dari pada punya 27 sekarang kita tentuin jadi 5 saja,"tandasnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…