Pemerintah-Akademisi Deklarasikan Konsorsium Riset Samudera

Sebanyak 11 kementerian/lembaga dan universitas mendeklarasikan Konsorsium Riset Samudera untuk mengharmonisasikan program-program riset nasional bagi optimalisasi sumber daya kemaritiman Indonesia. "Keberadaan konsorsium ini penting sebab Indonesia sebagai negara maritim yang besar membutuhkan peran strategis dan kontribusi iptek kelautan dalam konteks pembangunan nasional dan daya saing bangsa," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin.

Konsorsium tersebut pada tahap awal terbentuk atas kerja sama antara 11 kementerian/lembaga dan universitas, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Peran utama yang diharapkan dari Konsorsium Riset Samudera sebagai forum untuk menformulasikan tema riset yang multidimensional yang didukung oleh infrastruktur riset melalui kemitraan antarlembaga sesuai dengan tupoksi dan kepakaran, ujar dia.

Peran tersebut perlu direalisasikan dalam sebuah Konsorsium Riset Samudera yang programnya memiliki roadmap berbasis "output" yang perlu dicapai dalam jangka waktu dekat (2018-2021).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Konsorsium Riset Samudera adalah untuk mendorong optimalisasi sumber daya laut bagi pembangunan nasional tersebut. Kemudian dari sisi lain, keberadaan konsorsium itu memiliki empat latar belakang penting.

Pertama, riset samudera di Indonesia penting dilakukan untuk mendukung pembangunan dan daya saing riset nasional. Kedua, pelaksanaan riset samudera membutuhkan dukungan dana dan sarana, seperti kapal dan instrumentasinya, yang terstandar dan tersertifikasi.

Ketiga, sarana riset kapal yang ada saat ini masih belum mampu menjawab kebutuhan riset samudera. Dan keempat, perlunya pusat data sebagai pangkalan data untuk hasil riset samudera.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan menyambut baik konsorsium untuk menyusun program riset dan pengelolaan infrastruktur riset samudera.

Sementara itu, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan selama ini program riset kelautan "terpencar", begitu pula sumber daya manusia, hingga infrastruktur risetnya. Dengan konsorsium harapannya menjadi tahu kekurangan masing-masing sehingga bisa saling menutupi.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan laut memiliki potensi besar untuk menjadikan Indonesia negara besar. Sangat bisa untuk mendukung pembangunan ekonomi, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi gini rasio.

Lebih dari itu, menurut dia, bentuk konsorsium sudah tepat karena lebih efektif dibanding kerja sama bilateral karena output sulit dicapai. (agus)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…