Berkah Suku Bunga Turun - Pasar Obligasi Catatkan Kinerja Positif

NERACA

Jakarta – Terus dipangkasnya suku bunga bang, memacu minat perusahaan untuk mencari pendanaan lewat penerbitan obligasi makin marak di pasar modal. Tak ayal kinerja pasar obligasi menunjukkan hasil yang memuaskan sepanjang kuartal ketiga. Berdasarkan data Infovesta, indeks pasar obligasi pemerintah mencatatat kinerja positif sebesar 3,17% sedangkan pasar obligasi korporasi meraih tingkat kinerja sebesar 2,25%.

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, tren inflasi rendah dan suku bunga acuan yang sedang turun memberi angin segar terhadap pasar obligasi. Pasalnya, hal itu membuat harga obligasi meningkat. “Perekonomian Indonesia saat ini baik bagi iklim pasar obligasi,” kata Wawan di Jakarta, kemarin.

Ketika suku bunga diturunkan, seri-seri surat utang negara (SUN) bertenor panjang seperti FR0075, FR0074, dan FR0072 sangat diuntungkan. Karena selain harganya meningkat, tingkat imbal hasil seri-seri tersebut juga tergolong tinggi. Meski begitu, seri-seri jangka pendek masih tetap banyak peminatnya mengingat tingkat risiko yang didapat tidak terlalu besar.

Kinerja yang positif membuat investor asing masih gemar mengoleksi obligasi pemerintah. Wawan memaparkan, saat ini kepemilikan asing di pasar obligasi negara berada di kisaran 40% dengan nilai mencapai Rp 824 triliun. "Banyak investor asing yang melakukan net sell di pasar saham kemudian pindah ke obligasi karena imbal hasilnya lebih menarik," katanya.

Selain itu, tingkat volatilitas dan likuiditas yang tinggi membuat investor asing lebih senang terjun ke pasar obligasi pemerintah. Kepemilikan investor asing di pasar obligasi korporasi pun hanya sekitar 10%. "Karena obligasi korporasi punya risiko bangkrut pada perusahaan yang bersangkutan," ujar Wawan.

Wawan pun menyebut, prospek pasar obligasi masih akan stabil terlepas bahwa potensi penurunan kembali suku bunga acuan BI tergolong kecil pada akhir tahun. Ia pun memperkirakan bahwa sentimen eksternal berupa rencana The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar obligasi. “Kalau The Fed ternyata mempercepat kenaikan suku bunganya bisa timbul gejolak di pasar obligasi,” tandas Wawan.

Sementara Ahmad Mikail, Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut, obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada periode kuartal empat berjumlah Rp 26,6 triliun yang terdiri dari 30 perusahaan. Kemudian analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli menyebut, obligasi pada kuartal IV masih tersisa 42 seri surat utang dengan total nilai Rp 24,06 triliun.

Mikail menilai jumlah jatuh tempo tersebut terbilang cukup besar, mengingat pada 2016 jatuh tempo obligasi untuk periode Oktober-Desember hanya mencapai Rp 5,1 triliun. Ramainya obligasi yang akan jatuh tempo membuat tingkat likuiditas di pasar keuangan cukup banyak. "Hal tersebut diukur dari loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang cenderung turun serta suku bunga antar bank juga cenderung turun," kata Mikail.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…