BUMN Diminta Ikut Tender Inalum

NERACA

Jakarta—Kementerian BUMN mengungkapkan kerja sama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan pihak Jepang dipastikan tidak akan berlanjut seiring dengan kontrak yang berakhir pada 2013 mendatang.  " Saya harap ada perusahaan BUMN yang menang tender ini seperti Antam atau Timah misalnya," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada wartawan di Jakarta.

Menurut Dahlan, berakhirnya kontrak tersebut, maka  Kementerian BUMN berharap  perusahaan BUMN bisa mengambil alih perusahaan tersebut melalui mekanisme tender. “ Proyek ini kan ditenderkan,” tegasnya

Lebih jauh kata Dahlan, berdasarkan mekanisme dari menteri keuangan, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) akan melakukan serah terima saham Inalum tersebut. PIP pun telah mempersiapkan dana sekira Rp2 triliun untuk perusahaan yang dikendalikan oleh Jepang itu. Nantinya, PIP berencana menggelar tender. "Skenario yang saya dengar dari Menteri Keuangan, PIP akan menenderkan Inalum atau menyerahkan kepada BUMN secara penuh," paparnya.

Dari catatan sebelumnya, pemerintah melalui PIP berencana membeli seluruh saham Inalum pada 2013. pasalnya, pada 2013 kontrak yang dimiliki investor asal Jepang berakhir. Demikian disampaikan Kepala PIP Soritaon Siregar beberapa waktu lalu. "Pemerintah akan beli semua. Rencananya PIP coba ambil semua saham Jepang itu," tegas dia.

Usai menjadikan saham Inalum milik pemerintah, saham tersebut akan dibuka untuk ditawarkan (tender) kepada para perusahaan lokal yang memang tertarik untuk melakukan investasi pada saham perusahaan alumunium tersebut. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…