KOTA SUKABUMI
Penyusunan Blueprint Smart City Capai 95 Persen
NERACA
Sukabumi - Penyusunan blueprint smart city yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi sudah mencapai 95 persen. Sedangkan sisanya untuk menuju hasil sempurna, tinggal beberapa dokumen lagi untuk hasil akhir dalam pembuatan blueprint tersebut."Alhamdulillah, kita dibantu oleh badan perencanaan pembanguan daerah (Bappeda), susunan blueprintnya sudah mencapai 95 persen," ujar Kabid Infrastruktur TIK, Persandian dan Integrasi Data Diskominfo Kota Sukabumi Yuli Noviawan kepada Neraca, kemarin.
Yuli mengatakan, dalam penyusunan blueprint ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Bappeda, yang nantinya smart city tersebut diharapkan bisa masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). sehingga nantinya, program tersebut akan berjalan dengan baik, karena nantinya akan ada evaluasi di tahun-tahun berikutnya.
"Dalam Smart City ini kita libatkan semua SKPD, termasuk Bappeda yang buat blueprintnya, sedangkan quickwinnya oleh kominfo yang buat. Selain itu kalau sama Bappeda bisa dimasukan dalam RPJMD, sehingga nantinya bisa runing tidak berhenti dijalan, karena akan ada evaluasi," katanya.
Yuli juga menjelaskan, hasil bimbingan teknis smart city ketiga yang digelar di dinas perputakaan dan arsip daerah, terdapat penambahan satu pilar yaitu smart branding, dimana didiskusikan branding yang akan di bawa oleh kota Sukabumi nanti, dengan tujuan mudah dikenal dan harapannya semakin banyak orang yang akan berkunjung ke kota Sukabumi, ditambah akses jalan kereta dan jalan tol yang akan dibangun tahun berikutnya."Dulu kan hanya empat pilar terdiri dari, smart building, governance, community, dan economy. Tapi ada tambahan satu lagi yaitu smart branding," terangnya.
Makanya, lanjut Yuli, kelima pilar tersebut harus sampai detailnya sampai program kegiatan, prakiraan penganggaran di semua SKPD di kota Sukabumi, misalnya, dinas kesehatan, smart kesehatanya apa, begitu juga dengan SKPD lainya,"Makanya kami sedang usahakan, smart city bisa masuk ke RPJMD," harapnya.
Tapi hasil dari bimtek yang dilakukan belum lama ini, tambah Yuli, ada beberapa masukan dari SKPD lainya, seperti menggelar Sukabumi Expo untuk menyentuh smart brandingnya, termasuk festival karnaval budaya."Jadi ketika ada event yang digelar di sukabumi, semua masyarakat di luar daerah tahu, bahwa itu di kota Sukabumi," jelasnya. Arya
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…