Diskopdagrin Kota Sukabumi Sosialisasikan Penetapan HET Beras

Diskopdagrin Kota Sukabumi Sosialisasikan Penetapan HET Beras

NERACA

Sukabumi - Dinas Koperasi UMKM Perdagangan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi, segera akan mensosialisasikan peraturan Menteri Perdagangan yang mengatur tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras yang dikeluarkan Agustus lalu.

Kepala Bidang Perdagangan Diksopdagrin Kota Sukabumi Wahyu Setiawan mengatakan, surat Permendag nomor 57/M.DAG/Per/8/2017 yang mengatur tentang Harga Eceran Tertinggi beras tersebut dalam waktu dekat segera akan diserahkan kepada para pedagang termasuk kepada masyarakat."Nantinya kalau surat itu sudah diterima oleh pedagang dan masyarakat kan mereka akan tahu bahwa HET beras itu sudah diatur dalam Permendag tersebut," terang Wahyu kepada Neraca, kemarin.

Kemudian Wahyu juga menjelaskan, dalam peraturan itu mengatur, pelaku usaha dalam melakukan penjualan beras secara eceran dengan menggunakan kemasan wajib mencantumkan informasi jenis beras dan informasi HET dalam kemasan."Begitu juga harus mencamtunkan jenis beras medium atau beras premium," terang dia.

Misalkan untuk beras medium kata Wahyu, merupakan jenis beras yang dimiliki spesifikasi derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14% dan butir patah maksimal 25%."Tapi yang jadi kendala disini, apakah masyarakat bisa membedakan mana beras medium dan beras premium. Makanya kita akan segera sosialisasikan secepatnya," aku dia.

Lebih lanjut Wahyu juga mengungkapkan dalam Permendag tersebut diatur, untuk daerah jawa untuk HET medium Rp9.450/kg dan jenis beras premium Rp12.800/kg."Itu kira-kiranya beberapa penjelasan yang diatur oleh Permendag yang mengatur tentang HET. Mudah-mudahan kedepan setiap pedagang dan masyarakat sudah memiliki atau mengetahui surat keputusan tersebut," ujar dia.

Sementara itu perkembangan harga beras di sejumlah pasar yang terdapat di kota Sukabumi mengalami kenaikan harga, seperti harga beras Ciherang dari semula Rp9600/kg kini menjadi Rp9.800/kg."Kenaikan harga beras tersebut, disebabkan faktor cuaca, sehingga terjadi gagal panen," pungkas dia. Arya

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…