Bantu Perusahaan Go Public - Deloitte Siapkan Strategi Pacu Likuiditas

NERACA

Jakarta – Sebagai bentuk dukungan terhadap industri pasar modal untuk menggenjot jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga dalam rangka hari jadi ke-27, Deloitte Indonesia bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan acara "Road to Go Public". Acara "Road to Go Public" ini diadakan untuk memperkaya pengetahuan bagi perusahaan mengenai penawaran saham perdana di lantai bursa.

Sebab dengan melaksanakan initial public offering (IPO), perusahaan bisa mengubah cara bisnis menjadi lebih baik serta bisa meningkatkan likuiditas perusahaan jika dikelola dengan benar. Country Leader Deloitte Indonesia, Claudia Lauw Lie Hoeng mengatakan, acara ini dilaksanakan untuk memberikan masukan untuk para klien dan juga klien potensial tentang apa yang harus disiapkan untuk go public.”Proses dalam menjalankan IPO seringkali dianggap kompleks, namun melalui perencanaan dan pemahaman yang tepat, perusahaan dapat mencapai destinasi yang diinginkan,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Perdagangan dan Pengawasan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya menyambut positif acara tersebut. "Dengan adanya acara ini, perusahaan bisa melihat sendiri bahwa cara bagi perusahaan untuk IPO itu saat ini sudah sangat sederhana, singkat, dan bukan hal yang mengerikan," ujar Alpino.

Selain itu, acara ini diharapkan bisa mendorong perusahaan start-up untuk ikut mendaftarkan sahamnya di bursa. "Perusahaan start-up punya potensi yang besar sehingga dengan melantai di bursa mereka diharapkan bisa meraih pendanaan yang dibutuhkan agar mereka bisa terus berkembang di kemudian hari," tutur Alpino.

Sebagai informasi, pihak BEI mencatat saat ini masih ada 13 perusahaan yang harus dikejar untuk menawarkan saham perdana atau IPO guna memenuhi target 35 emiten baru 2017. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI pernah bilang, ada sekitar sembilan emiten yang sudah masuk dalam pipeline IPO. "Tiga di antaranya adalah anak usaha BUMN, Sudah mendaftar," ujarnya.

Ketiga anak usaha BUMN itu PT PP Presisi, PT Wika Gedung, dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. Sebelumnya, PT Jasa Armada Semesta juga dikabarkan akan menawarkan saham perdana ke publik. Tapi, Samsul bilang, Jasa Armada belum melakukan pembicaraan dengan BEI. Selain itu, beberapa perusahaan rintisan alias startup juga mulai mengantre masuk bursa. Salah satunya adalah anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) yaitu PT M Cash Integrasi.

Sebelumnya KREN menyebutkan, M Cash berencana menggelar IPO pada Oktober ini dengan menggunakan laporan keuangan April 2017 sebagai dasar valuasi. KREN berharap, perhelatan IPO M Cash bisa menghimpun dana sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar. Kelak, perusahaan penyedia layanan digital ini bakal menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal dan modal kerja.

Calon emiten lain yang juga masuk daftar antrean IPO ialah PT Malacca Trust Wuwungan Insurance dan PT Kapuas Prima Coal. Selain itu ada PT Pelita Samudera Shipping juga bersiap melakukan mini expose IPO.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…